Selasa 13 Dec 2022 10:03 WIB

Waspada! Penjahat Siber Gunakan Gim Langganan dan Layanan Streaming

Pengguna akan menghadapi lebih banyak penipuan gim berlangganan tahun depan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Serangan Siber
Foto: Mgrol101
Ilustrasi Serangan Siber

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lanskap ancaman konsumen terus berubah. Meskipun jenis ancaman utama (phishing, scam, malware) tetap sama, iming-iming yang digunakan penipu sangat bervariasi tergantung pada waktu tahun, peristiwa besar terkini.

Tahun ini, para pakar keamanan privasi di Kaspersky Anna Larkina, Andrey Sidenko, Roman Dedenok menulis Kaspersky melihat lonjakan aktivitas penjahat dunia maya . Aktivitas kejahatan dunia maya ditujukan kepada pengguna di tengah musim belanja dan momen kembali ke sekolah, acara budaya pop besar, seperti Grammy dan Oscar, pemutaran perdana film, pengumuman ponsel cerdas baru, peluncuran gim, dll.

Baca Juga

Melalui siaran pers, Kaspersky membagikan daftar topik potensial yang kemungkinan besar akan dieksploitasi di tahun mendatang. Salah satunya game dan layanan streaming. Pengguna akan menghadapi lebih banyak penipuan gim berlangganan tahun depan.

Saat ini, PlayStation Plus Sony mulai bersaing dengan layanan berlangganan Microsoft, GamePass. PlayStation Plus menawarkan untuk memainkan game berlangganan tidak hanya di konsol, tetapi juga di PC, untuk meningkatkan pangsa pasar.

Semakin besar basis langganan, semakin besar jumlah skema penipuan penjualan kunci dan upaya pencurian akun. Skema ini bisa sangat mirip dengan penipuan streaming yang telah diamati selama beberapa tahun terakhir.

Kekurangan konsol gim untuk dieksploitasi

Kekurangan konsol di 2022, dapat mulai meningkat lagi di 2023, didorong oleh dirilisnya PS VR 2 oleh Sony. Headset yang dibutuhkan untuk fungsionalitas PS5 akan menjadi alasan meyakinkan bagi banyak orang untuk membeli konsol tersebut.

Faktor lebih lanjut diperkirakan adalah rilis versi konsol "pro", rumor yang mulai beredar pada pertengahan 2022, dan yang dapat memicu lebih banyak permintaan daripada sebelumnya.  Penawaran presale palsu, "hadiah" dan "diskon" yang murah hati, serta klon toko online yang menjual konsol yang sulit ditemukan—kami melihat semua jenis penipuan ini mengeksploitasi akibat kurangnya konsol.

Mata uang virtual dalam gim akan diminati di kalangan penjahat dunia maya. Sebagian besar gim modern telah memperkenalkan monetisasi: penjualan item dan booster dalam gim, serta penggunaan mata uang dalam gim. Gim yang menyertakan fitur ini adalah target utama penjahat dunia maya karena mereka memproses uang secara langsung.

Item dalam gim dan uang adalah beberapa tujuan utama penyerang yang mencuri akun pemain. Musim panas ini misalnya, pencuri dunia maya mencuri item senilai 2 juta dolar yang mereka retas.

Untuk mendapatkan barang berharga dalam gim, scammers juga dapat mengelabui korbannya agar melakukan kesepakatan penipuan dalam gim. Di tahun mendatang, para pakar keamanan privasi di Kaspersky  melihat skema baru yang berkaitan dengan penjualan kembali atau pencurian mata uang virtual akan muncul ke permukaan.

Penjahat dunia maya akan memanfaatkan penantian yang telah lama ditunggu-tunggu

Tahun ini,   Larkina, Sidenko, dan Dedenok telah melihat seorang penyerang mengklaim telah membocorkan beberapa lusin video gameplay dari GTA 6. Kemungkinan besar pada tahun 2023, Kaspersky akan melihat lebih banyak serangan terkait gim yang dijadwalkan rilis pada tahun tersebut: Diablo IV, Alan Wake 2, dan Stalker 2.

Selain kemungkinan kebocoran,  para pakar keamanan privasi di Kaspersky memperkirakan akan melihat peningkatan penipuan yang memanfaatkan peluncuran game ini, serta Trojan yang menyamar sebagai gim tersebut.

Streaming tetap menjadi sumber pendapatan mudah bagi penjahat dunia maya. Setiap tahun, layanan streaming menghasilkan lebih banyak konten eksklusif yang dirilis pada platform tertentu. Semakin banyak acara TV yang tidak hanya menjadi sumber hiburan, tetapi juga fenomena budaya yang memengaruhi mode dan tren secara umum.

Mengingat jadwal pemutaran perdana film yang padat di 2023, Larkina, Sidenko, dan Dedenok melihat akan lebih banyak Trojan yang didistribusikan menggunakan layanan streaming, seperti Netflix, sebagai iming-iming, dan berbagai skema phishing dan penipuan yang ditujukan kepada penggunanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement