Selasa 13 Dec 2022 17:20 WIB

Data Teleskop James Webb akan Terbuka untuk Publik?

Usulan akses data teleskop James Webb mengundang kontroversi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Gambar kombinasi ini disediakan oleh NASA pada hari Rabu, 19 Oktober 2022, menunjukkan Pilar Penciptaan seperti yang dicitrakan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA pada tahun 2014, kiri, dan oleh Teleskop James Webb NASA, kanan. Tampilan cahaya inframerah-dekat baru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb membantu kita mengintip lebih banyak debu di wilayah pembentuk bintang, menurut NASA.
Foto: NASA, ESA, CSA, STScI via AP
Gambar kombinasi ini disediakan oleh NASA pada hari Rabu, 19 Oktober 2022, menunjukkan Pilar Penciptaan seperti yang dicitrakan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA pada tahun 2014, kiri, dan oleh Teleskop James Webb NASA, kanan. Tampilan cahaya inframerah-dekat baru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb membantu kita mengintip lebih banyak debu di wilayah pembentuk bintang, menurut NASA.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Suatu hari, komunitas umum mungkin bisa memiliki kesempatan untuk mengakses data dari teleskop James Webb. Teleskop Luar Angkasa James Webb (Webb atau JWST) membuat gebrakan ketika pada bulan Juli lalu merilis foto-foto sains yang menakjubkan. Untuk saat ini, publik hanya diperbolehkan melihat sebagian kecil dari data yang dikumpulkan teleskop.

Namun, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang mempertimbangkan untuk membuka data dari observatorium senilai 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) ke kalangan yang lebih luas, termasuk para ilmuwan.

Baca Juga

“Ini topik yang cukup kontroversial,” kata Alessandra Aloisi, kepala Kantor Misi Sains di Space Telescope Science Institute (STScl) di Maryland, yang mengoperasikan JWST dan Teleskop Luar Angkasa Hubble, kepada Space.com. 

Perdebatan tersebut berasal dari arahan Kebijakan Kantor Sains dan Teknologi Gedung Putih yang dirilis pada Agustus. Kebijakan menyatakan bahwa, pada akhir 2025, penelitian yang diterbitkan berdasarkan data yang didanai pemerintah federal harus segera membuat data tersebut tersedia secara gratis. 

NASA sedang mempertimbangkan untuk melangkah lebih jauh dan mensyaratkan agar semua data yang didanainya dibuka untuk umum tanpa penundaan.

Membuat data JWST segera menjadi milik publik misalnya bisa dilakukan dengan penggunaan server pracetak arXiv.org oleh para astronom. Di situ, publik dapat membaca penelitian ilmiah terbaru secara gratis, tanpa berlangganan jurnal yang mahal.

 “Seluruh komunitas astronomi semakin menuju akses terbuka,” kata Aloisi.

Namun, hanya sekitar seperempat dari pengamatan terencana teleskop untuk tahun pertama yang segera dirilis, menurut laporan majalah Science. Sebanyak  75 persen sisanya dikunci.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement