REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maroko tidak mau hanya puas mencapai semifinal Piala Dunia saja. Mereka harus siap meraih posisi lebih lagi. Hal itu diungkapkan pelatih Walid Regragui menjelang laga melawan juara dunia Prancis pada Kamis (15/12).
"Apabila kami senang hanya mencapai semifinal dan beberapa orang melihat itu sudah cukup, saya tidak setuju," kata Regragui dalam sebuah konferensi pers yang dikutip AFP pada Rabu.
"Apabila Anda mencapai semifinal dan Anda tidak memiliki hasrat untuk lebih tinggi lagi, maka ada masalah."
Menurutnya tim terbaik di turnamen, Brazil sudah tersingkir. Ia pun menegaskan timnya ambisius dan masih lapar. Meski ia tidak tahu apakah itu cukup.
Maroko adalah tim Afrika dan Arab pertama yang mencapai semifinal di Piala Dunia, tetapi Regragui memiliki pandangan untuk membuat lebih banyak sejarah.
"Kami ingin Afrika menjadi yang teratas di dunia, tetapi kami harus kuat untuk maju. Kami bukan favorit tetapi kami yakin - mungkin saya bisa disebut gila? Sedikit gila bisa bagus," tambahnya .
"Semua orang mungkin mengira kami lelah, mereka bilang sebelum pertandingan terakhir juga, Anda tidak boleh lelah di semifinal Piala Dunia. Ya, kami masih lapar," tambahnya.
Regragui menilai, timnya memiliki rute yang paling sulit ke semifinal. Ia tidak menampik, orang mengira mengira mereka akan tersingkir dalam setiap laga.
"Tetapi kami masih di sini dan kami akan berjuang sampai akhir," katanya.
Maroko memiliki beberapa masalah cedera jelang pertandingan lawan Prancis, tetapi Regragui optimistis pemainnya bisa diturunkan.
"Kami mengalami sejumlah cedera, tetapi kami memiliki staf medis yang sangat baik yang bekerja keras dan datang dengan kabar baik setiap hari," kata Regragui.
"Kami harus menunggu hingga menit terakhir, kami cenderung melakukan itu, tidak ada yang keluar tetapi juga tidak ada yang masuk," katanya.