Rabu 14 Dec 2022 17:23 WIB

Terobosan Baru! Ilmuwan Berhasil Peroleh Energi Bersih dari Reaksi Fusi

Ilmuwan berharap bisa menghasilkan energi tak terbatas dari fusi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Fusi Nuklir (ilustrasi)
Foto: VOA
Fusi Nuklir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Ilmuwan Amerika Serikat (AS) membuat “terobosan ilmiah besar” dalam upaya puluhan tahun untuk memanfaatkan fusi. Fusi adalah energi yang menggerakkan matahari dan bintang-bintang.

Para peneliti di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore di California untuk pertama kalinya menghasilkan lebih banyak energi dalam reaksi fusi daripada yang digunakan untuk menyalakannya. Ini adalah sesuatu yang disebut perolehan energi bersih.

Baca Juga

Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan pencapaian itu akan membuka jalan bagi kemajuan pertahanan nasional dan masa depan energi bersih.

“Ini adalah pencapaian penting bagi para peneliti dan staf di National Ignition Facility yang telah mendedikasikan karier mereka untuk melihat pengapian fusi menjadi kenyataan. Tonggak ini tidak diragukan lagi akan memicu lebih banyak penemuan,” kata Granholm, dilansir dari ABC News, Rabu (14/12/2022)

Penasihat sains Gedung Putih Arati Prabhakar menyebut pengapian fusi sebagai “contoh luar biasa dari apa yang dapat dicapai oleh kegigihan” dan “keajaiban teknik yang tak terbayangkan”.

Para pendukung fusi berharap suatu hari nanti dapat menghasilkan energi bebas karbon yang hampir tak terbatas,. Energi ini diharapkan bisa menggantikan bahan bakar fosil dan sumber energi tradisional lainnya.

Memproduksi energi yang menggerakkan rumah dan bisnis dari fusi masih beberapa dekade lagi. Namun para peneliti mengatakan itu adalah langkah yang signifikan.

Kim Budil, direktur Lawrence Livermore, mengatakan rintangan sains dan teknologi berarti komersialisasi mungkin tidak akan terjadi lima atau enam dekade lagi tetapi lebih cepat.

“Dengan upaya dan investasi bersama, penelitian selama beberapa dekade tentang teknologi dasar dapat menempatkan kami pada posisi untuk membangun pembangkit listrik,” katanya.

“Ini hampir seperti tembakan awal,” kata Profesor Dennis Whyte, direktur Plasma Science and Fusion Center di Massachusetts Institute of Technology dan pemimpin dalam penelitian fusi.

Perolehan energi bersih telah menjadi tujuan yang sulit dipahami karena fusi terjadi pada suhu dan tekanan yang sedemikian tinggi sehingga sangat sulit untuk dikendalikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement