REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, turut prihatin dan berduka atas tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Kalenak Murib diduga menjadi pelaku penembakan yang menewaskan Demian Yumame (34 tahun), karyawan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua, di Sinak, Kabupaten Puncak. Menurutnya, TNI dan Polri harus segera mengatasi masalah tersebut.
"Pertama-tama kami ucapkan prihatin dan juga turut berduka mendalam atas terjadinya insiden dilakukan oleh KKB di Papua," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/12/2022).
"Tentunya kami mengharapkan bahwa TNI-Polri segera bergerak, karena ini sudah tidak bisa ditolerir, karena sudah tidak berprikemanusiaan," sambungnya menegaskan.
Gerombolan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Kalenak Murib diduga menjadi pelaku penembakan yang menewaskan Demian Yumame (34), karyawan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua, di Sinak, Kabupaten Puncak.
"Penembakan yang dilakukan Selasa (13/12/2022), saat korban berada di Pasar Sinak sekitar pukul 09.30 WIT," kata Komandan Korem 173/PVB Brigjen TNI Sri Widodo, Rabu (14/12/2022).
Danrem 173 yang dihubungi dari Jayapura itu mengakui, jasad korban sudah dievakuasi ke Timika yang kemudian dikirim ke Sorong untuk dimakamkan di kampung halamannya. Dari laporan yang diterima, korban ditembak dari jarak dekat, sehingga aparat keamanan di Sinak sedang berupaya menangkap pelakunya.
"Mudah-mudahan aparat keamanan dapat menangkap Kalenak Murib beserta anggotanya," kata Brigjen Sri Widodo.
Wilayah Korem 173/PVB meliputi Kabupaten Biak, Supiori, Waropen, dan Kepulauan Yapen di Provinsi Papua serta Kabupaten Nabire, Deiyai, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak dan Kabupaten Puncak Jaya yang masuk dalam Provinsi Papua Tengah.
Kalenak atau Yonis Murib merupakan narapidana yang kabur dari Lapas Kelas IIA Abepura, Kota Jayapura, pada 12 Juli 2021. Saat itu, dia tengah menjalani hukuman penjara selama 16 tahun, karena terlibat penyerangan Polsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya bulan November 2012.