Kamis 15 Dec 2022 06:45 WIB

Berat Badan Anda Naik Lagi Setelah Diet?

Sebagian orang kembali alami kenaikan berat badan setelah menjalani diet.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Berat badan naik lagi meski sudah diet (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Berat badan naik lagi meski sudah diet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berhasil menurunkan berat badan, sebagian orang mungkin kembali mengalami kenaikan bobot. Menerapkan diet tinggi protein bisa membantu mempertahankan hasil penurunan berat badan dengan lebih baik.

Menurut ulasan literatur terbaru, kenaikan berat badan merupakan hal yang cukup umum terjadi setelah seseorang berhasil menurunkan berat badan. Menurut meta analisis pada 2001, misalnya, sekitar 50 persen berat badan yang berhasil diturunkan akan kembali dalam waktu dua tahun, sedangkan 80 persen berat badan yang berhasil diturunkan akan kembali dalam lima tahun.

Baca Juga

Studi terbaru yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa diet tinggi protein bisa mencegah kembali naiknya berat badan setelah menjalani diet restriksi, seperti intermittent fasting atau diet sangat rendah kalori. Melalui jurnal Nature Metabolism, tim peneliti mengungkapkan bahwa diet tinggi protein dapat menurunkan penyerapan lemak di usus.

Selain itu, tim peneliti melakukan analisis terhadap sampel feses tikus yang menerapkan diet tinggi protein dan diet normal. Analisis tersebut menemukan bahwa tikus yang menerapkan diet normal memiliki tingkat bakteri Lactobacillus yang lebih tinggi dibandingkan tikus yang menerapkan diet tinggi protein.

Seperti dilansir Nutrition Insight, peningkatan Lactobacillus dan metabolitnya dapat meningkatkan penyerapan lemak di usus. Kondisi ini dapat menyebabkan akumulasi lemak yang cepat. Diet tinggi protein bisa menghambat pertumbuhan Lactobacillus usus tersebut.

"Studi ini mengindikasikan bahwa diet tinggi protein yang dilakukan setelah diet restriksi jangka pendek, seperti intermittent fasting atau diet sangat rendah kalori bisa mencegah kenaikan berat badan kembali," jelas asisten profesor di bidang ilmu penyakit dalam spesialis obesitas dari UT Southwestern Medical Center, Dr Tonia Vinton, seperti dilansir Medical News Today, Rabu (14/12/2022).

Tim peneliti mengungkapkan bahwa studi ini masih memiliki keterbatasan karena hanya dilakukan pada hewan tikus. Studi lebih lanjut pada manusia perlu dilakukan untuk mengonfirmasi temuan tersebut.

Mempertahankan Hasil Diet

Ahli endokrinologi dari Ethos Endocrinology, Dr Aleem Kanji, turut merekomendasikan konsumsi protein yang cukup untuk menjaga berat badan. Namun, jumlah protein yang dikonsumsi tidak harus besar. Jumlah asupan protein yang tepat untuk masing-masing individu bisa disesuaikan dengan komposisi tubuh mereka.

"Asupan protein yang cukup membantu mempertahankan massa tubuh tanpa lemak selama fase aktif penurunan berat badan," ujar Dr Kanji.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement