Sabtu 17 Dec 2022 08:12 WIB

FDA Resmi Izinkan Vaksin Covid-19 untuk Bayi Enam Bulan

FDA izinkan vaksin Covid-19 bagi bayi terkait tingginya angka infeksi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
FDA izinkan vaksin Covid-19 bagi bayi terkait tingginya angka infeksi.
Foto: www.pixnio.com
FDA izinkan vaksin Covid-19 bagi bayi terkait tingginya angka infeksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Food and Drug Administration (FDA) secara resmi mengizinkan vaksin Covid-19 yang menargetkan varian omicron untuk bayi berusia enam bulan. Keputusan FDA diambil karena infeksi Covid-19 dan rawat inap tercatat meningkat secara nasional di Amerika Serikat.

Aturan kelayakan penerima vaksin bisa bervariasi, tergantung pada sejumlah kriteria. Anak-anak berusia enam bulan hingga lima tahun yang telah menerima dua dosis vaksin Moderna memenuhi syarat untuk mendapat booster vaksin omicron. Jeda untuk booster minimal dua bulan setelah dosis kedua.

Baca Juga

Aturan lain, anak-anak berusia enam bulan hingga empat tahun yang belum menerima dosis ketiga vaksin Pfizer sekarang akan menerima suntikan omicron sebagai gantinya. Akan tetapi, anak dalam kelompok usia sama yang telah menyelesaikan tiga dosis Pfizer tidak perlu lagi mendapat booster vaksin omicron.

Alasan FDA tidak mengizinkan suntikan vaksin omicron untuk anak-anak yang telah menerima tiga dosis vaksin Pfizer yakni karena masih menunggu data pendukung. Data untuk pemberian dosis tambahan itu diharapkan tersedia pada Januari 2023. FDA akan meninjaunya secepat mungkin.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) perlu menandatangani izin pemberian suntikan sebelum apotek dan dokter dapat mulai memberikannya. Sementara, FDA pun mengklaim selalu meninjau pemberian suntikan dengan hati-hati sebelum mengizinkannya.

Kepala FDA, Robert Califf, mewanti-wanti vaksin booster amat diperlukan pada musim dingin ini karena kekebalan terhadap virus cenderung berkurang. Pasalnya, virus telah berubah sehingga kekebalan dari vaksinasi Covid-19 sebelumnya terus menurun.

"Semakin banyak orang yang mendapat vaksinasi Covid-19, semakin banyak manfaat bagi individu, keluarga, dan kesehatan masyarakat dengan membantu mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian," kata Califf.

Setelah liburan Thanksgiving di AS, kasus kesehatan yang melibatkan virus pernapasan terpantau melonjak. Pejabat kesehatan AS mendorong semua orang yang memenuhi syarat vaksinasi Covid-19 dan flu untuk segera mendapatkannya demi kebaikan banyak pihak.

Vaksin baru yang disetujui menargetkan subvarian omicron BA.5 dan strain Covid-19 asli. Suntikan itu diharapkan bisa memberikan perlindungan yang lebih unggul dibandingkan dengan vaksin awal yang hanya menargetkan jenis Covid-19 asli. Tetapi data efikasi (kemampuan vaksin memberikan manfaat) dan respons imun pada tiap orang tercatat beragam.

Diketahui pula bahwa omicron BA.5 telah digantikan oleh subvarian BQ.1 dan BQ.1.1, yang menjadi mayoritas infeksi di AS. Suntikan baru kemungkinan tidak akan bekerja dengan baik terhadap subvarian BQ dibandingkan dengan BA.5, meski tetap diharapkan memberikan perlindungan terhadap kasus penyakit parah.

FDA mengesahkan suntikan berdasarkan data respons kekebalan orang dewasa untuk vaksin serupa yang dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna yang menargetkan varian omicron BA.1 asli.  Data keamanan tersebut juga berdasarkan data uji klinis BA.1 serta uji coba sebelumnya yang meninjau vaksin awal sebagai booster, dikutip dari laman CNBC, Sabtu (17/12/2022).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement