REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Josko Gvardiol salah satu bek muda terbaik saat ini. Ia tak tergantikan di lini belakang tim nasional Kroasia.
Pesepak bola 20 tahun itu bak tembok kokoh yang sulit ditembus penyerang lawan, selama Piala Dunia 2022. Sayang, penampilan cemerlang Gvardiol sedikit ternoda. Beberapa hari lalu, ia tak kuasa mengawal pergerakan bintang Argentina, Lionel Messi.
The Blazers takluk 0-3 dari La Albiceleste di Stadion Lusail, Rabu (15/12) dini hari WIB. Gol kedua tim lawan bakal dikenang sepanjang masa. Messi melakukan penetrasi melewati palang pintu belia tersebut.
Banyak tokoh berdecak kagum melihat aksi La Pulga. Kendati telah berusia senja, penyerang Paris Saint Germain itu tetap bisa menunjukkan magisnya. Pada saat yang sama, Gvardiol tak terlampau kecewa.
"Itu pengalaman luar biasa, dan suatu hari nanti, saya akan memberi tahu anak-anak saya, bahwa saya melawan pemain terbaik dalam sejarah sepak bola. Saya kira lain kali kami akan mengalahkannya," kata bek tengah asal klub RB Leipzig ini dalam konferensi pers, dikutip dari dailymail.co.uk.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Gvardiol berhadapan dengan Messi. Mereka pernah bertarung di Liga Champions. Tapi tantangan yang ia rasakan berbeda.
"Dia tipe pemain yang sama sekali berbeda ketika di klub dan di tim nasional," ujar sang bek mengomentari performa Messi.
Penggawa Kroasia lainnya, Andrej Kramaric juga bersuara. Ia memiliki pemikiran serupa Gvardiol. Menurutnya, La Pulga pemain terhebat dalam sejarah si kulit bundar.
Secara tim, penampilan the Blazers di Qatar, patut diacungi jempol. Skuat polesan Zlatko Dalic mampu menyingkirkan Brasil di babak delapan besar. Sayang, langkah wakil Eropa itu terhenti di semifinal.
Beberapa jam lagi, Kroasia bertanding melawan Maroko memperebutkan posisi ketiga. Duel tersebut berlangsung di Khalifa International Stadium, Doha, Sabtu (17/12) malam WIB.