REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Regulator keselamatan mobil Amerika Serikat (NHTSA) telah membuka penyelidikan atas kecelakaan "rem mendadak" yang melibatkan sistem kemudi otonom pada mobil robotaxi General Motors, GM Cruise. Insiden ini menyebabkan dua orang cedera akibat tabrakan dari belakang.
NHTSA menyatakan telah menerima laporan atas kecelakaan mobil Cruise yang menggunakan mode autopilot. Mobil ini diduga melakukan pengereman yang keras, mendadak atau tidak tepat.
Regulator itu menduga dua insiden tabrakan mungkin saja memiliki penyebab yang berbeda. Namun masing-masing mengakibatkan kendaraan Cruise jadi biang kerok kemacetan di jalan raya yang tidak terduga.
Untuk itu, NHTSA akan memeriksa 242 unit mobil Cruise, kemudian akan dikaji apakah terjadi kerusakan yang memerlukan penarikan kembali.
Sebelum kejadian itu, terdapat tiga laporan yang menyebutkan Cruise berhenti mendadak sehingga ditabrak dari belakang oleh kendaraan lain.
Di sisi lain, Cruise mengatakan siap membantu NHTSA untuk investigasi kecelakaan itu.
"Selalu ada keseimbangan antara pengawasan peraturan yang sehat dan inovasi yang sangat kami butuhkan untuk menyelamatkan nyawa, itulah sebabnya kami akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan NHTSA atau regulator mana pun dalam mencapai tujuan bersama tersebut," demikian pernyataan GM Cruise.