Senin 19 Dec 2022 07:19 WIB

Gregoria dan Rinov/Pitha Bakal Jadi Ancaman

Gregoria dan Rinov/Pitha akan mengancam di turnamen-turnamen dunia tahun depan.

 Reaksi Gregoria Mariska Tunjung setelah mengalahkan Chen Yu Fei dari China dalam pertandingan tunggal putri mereka di turnamen bulu tangkis HSBC BWF World Tour Finals 2022 di Bangkok, Thailand, Rabu (7/12/2022). Gregoria dan Rinov/Pitha akan mengancam di turnamen-turnamen dunia tahun depan.
Foto: EPA-EFE/DIEGO AZUBEL
Reaksi Gregoria Mariska Tunjung setelah mengalahkan Chen Yu Fei dari China dalam pertandingan tunggal putri mereka di turnamen bulu tangkis HSBC BWF World Tour Finals 2022 di Bangkok, Thailand, Rabu (7/12/2022). Gregoria dan Rinov/Pitha akan mengancam di turnamen-turnamen dunia tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, Indonesia meloloskan wakilnya di semua sektor di ajang BWF World Tour Finals (WTF) 2022 beberapa waktu lalu. Di tunggal putra ada Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Di ganda putra ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Di ganda putri ada pasangan baru yang sedang naik daun, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Di ganda campuran ada Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Serta di tunggal putri untuk pertama kalinya Gregoria Mariska Tunjung lolos di ajang ini.

Dua nama terakhir memang diragukan penampilannya. Untuk Rinov/Pitha, selama 2022, belum mampu menunjukkan prestasinya untuk menembus dominasi ganda-ganda campuran dunia. Sedangkan Gregoria lolos ke BWF WTF 2022 karena faktor keberuntungan. Pemain asal India PV Shindu dinyatakan tidak dapat mengikuti turnamen tersebut. Gregoria yang menjadi pemain pertama di daftar tunggu pun otomatis lolos ke BWF WTF 2022.

Sebelum turnamen berjalan, Gregoria berjanji akan menampilan permainan terbaiknya dan akan terus bermain hingga tetes keringat terakhirnya. Gregoria berada di Grup A yang sangat tidak mudah. Tiga pemain lainnya di grup tersebut merupakan para pemain 10 besar dunia yaitu peraih emas Olimpiade 2020 dari Cina Chen Yu Fei, Juara Dunia 2021 dari Jepang Akane Yamaguchi serta pemain muda menjanjikan dari Korea yang kini berperingkat 2 dunia, An Se Young. Sedangkan Gregoria berada di peringkat 16 dunia.

Janji tersebut berhasil ditunaikan Gregoria. Dia berhasil membuat repot para pemain lain di grup tersebut. Gregoria membuat tiga pemain lainnya tidak mudah begitu saja untuk lolos ke babak semifinal dan menjadikannya sebagai bulan-bulanan untuk meraih poin. Gregoria membuktikan dia bukan sekadar penghibur di Grup A.

Di laga pertama, Gregoria menghentak perhatian dunia. Secara mengejutkan, Gregoria mampu mengalahkan Chen Yu Fei dengan 21-9, 14-21 dan 21-16. Melawan An Se Young di laga kedua fase grup, Gregoria pun mampu memaksakan pertandingan berjalan rubber game. Sayang saat di awal gim ketiga, Gregoria terlihat semakin berkurang staminanya dan kerap melakukan kesalahan sendiri dan berakhir dengan kekalahan.

Di laga ketiga yang menentukan melawan Akane Yamaguchi, Gregoria tetap memelihara rasa optimismenya. Meski rekor pertemuan, 3-9 dengan keunggulan Akane, namun Gregoria mampu mencuri dua kali kemenangan tahun ini.

Gregoria jatuh bangun untuk merebut angka selama pertandingan. Dia juga memaksakan pertandingan berjalan rubber game. Di gim ketiga meski Gregoria tertinggal jauh dengan 7-14, dia tetap berusaha mengejarnya. Bahkan saat Gregoria terjatuh dan sempat mendapat perawatan, Gregoria tetap pantang mundur. Gregoria mampu membuat Akane kembali tegang dengan menempel perolehan angka dengan 16-19. Akane mampu tampil tenang dan tetap memenangi pertandingan dengan 18-21.

Aksi Gregoria ini pun dipuji banyak pihak. Gregoria pun senang bisa menunjukkan perjuangan yang maksimal dan membantah keberadaannya di BWF WTF 2022 merupakan sebagai pemain pengganti atau pemain cadangan saja.

“Saya mau menepati janji saya untuk berjuang sampai akhir. Tadi juga saya tidak mau menyerah begitu saja padahal sudah sakit banget paha kanan sampai pinggang saya (saat poin 12-17 di gim ketiga melawan Akane). Saya mau selesaikan pertandingan hingga selesai,” kata Gregoria.

Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky juga memuji penampilan Gregoria di BWF WTF 2022. Dia melihat Gregoria memiliki semangat yang luar biasa, tidak mudah menyerah dan kemauan untuk menangnya juga besar.

"Gregoria sudah bisa mengalahkan Chen Yu Fei (China) dan merepotkan An Se Young (Korea) serta Akane Yamaguchi (Jepang), sesuatu yang cukup luar biasa. Kepercayaan diri dan mentalnya sudah mulai kembali. Ini yang penting. Tapi PR (kelemahannya) adalah di ketahanan otot dan sedikit fokusnya. Kita akan terus tingkatkan," ucap Rionny.

Untuk pasangan ganda campuran Rinov/Pitha pun juga diperkirakan akan menjadi ancaman bagi pasangan 10 besar dunia. Saat ini Rinov/Pitha berperingkat 13 dunia dan akan naik menjadi peringkat 11 pada pekan ini karena keberhasilannya menembus semifinal BWF WTF 2022.

Berada di Grup A dan laga pertama melawan pasangan ganda campuran tersukses tahun ini dari Cina Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, Rinov/Pitha memang tidak berdaya dan takluk dengan 9-21 dan 20-22. Di laga kedua melawan wakil Malaysia berperingkat 9 dunia, Goh Soon Huat/Shevon Jamie Lai, Rinov/Pitha berhasil mencuri kemenangan. Dan di laga penentuan melawan wakil Prancis berperingkat 7 dunia, Thom Gicquel/Delphine Delrue, Rinov/Pitha benar-benar menunjukkan ambisinya untuk meraih kemenangan dalam laga selama 1 jam 6 menit dengan 14-21, 21-17 dan 24-22. Rinov/Pitha pun menemani Zheng/Huang ke semifinal.

Di laga semifinal, Rinov/Pitha melawan juara Grup B dari Thailand, Dechapol Puaaranukroh/Sapsiree Taerattanatchai. Menghadapi pasangan yang sempat menduduki peringkat 1 dunia, Rinov/Pitha tidak gentar. Meski akhirnya kalah, Rinov/Pitha berjuang selama tiga gim dengan 22-24, 21-16 dan 14-21.

Rionny pun memberikan pujiannya kepada pasangan muda ini. "Untuk Rinov/Pitha, Pitha itu skill depannya bagus hanya tinggal tambah power lagi. Rinov sudah cukup matang, dari skill, power, mengatur bola pintar tapi masih kurang sabar," ujar Rionny.

Penampilan Rinov/Pitha di turnamen akhir tahun yang memukau bisa jadi karena terlecut dari keberhasilan rekan sesama Pelatnas mereka, Rehan Naufal Trikusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang mampu menembus semifinal France Open 2022 dan menjuarai Hylo Open 2022. Dua pasangan ini diperkirakan akan semakin meramaikan persaingan ganda campuran dunia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement