Senin 19 Dec 2022 14:21 WIB

Ilmuwan Temukan 'Polusi' Cahaya Kosmik Misterius di Sekitar Tata Surya

Tidak diketahui dari mana cahaya tersebut.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi alam semesta.
Foto: pixabay
Ilustrasi alam semesta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa makalah yang diterbitkan dalam The Astronomical Journal dan The Astrophysical Journal Letters menyebut ada lebih banyak cahaya di tata surya daripada yang ilmuwan ketahui. Badan Antariksa Amerika (NASA) tidak yakin mengapa hal itu bisa terjadi.

Dilansir dari SYFY, Senin (19/12/2022), para astronom dari proyek SKYSURF menjelajahi 200.000 gambar arsip yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble. Ilmuwan dan membuat puluhan ribu pengamatan untuk mengukur cahaya di langit malam.

Baca Juga

Mereka kemudian melihat setiap sumber cahaya yang bisa mereka lihat, seperti Matahari, planet, bulan, galaksi jauh. Ilmuwan lalu mencari tahu berapa banyak cahaya yang dikeluarkan oleh masing-masing objek tersebut.

Kemudian, satu per satu, seperti meniup lilin, para peneliti mengurangi semua cahaya itu untuk melihat apa, jika ada yang tertinggal. Ketika semuanya dihitung dan timbangan seimbang, para astronom menemukan sedikit cahaya yang tersisa. Jumlahnya kira-kira cahaya yang sama seperti yang Anda dapatkan dari 10 kunang-kunang, tersebar di langit malam. Ini tampak terlihat seperti polusi cahaya.