Selasa 20 Dec 2022 05:41 WIB

Anak Indonesia Masih Kurang Akses Gizi dan Pendidikan

Setiap anak Indonesia berhak untuk mendapatkan akses untuk jadi generasi maju.

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Muhammad Hafil
Menyantap makanan sehat yang bervariasi dapat memberikan asupan zat gizi yang beragam pula bagi tubuh. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Menyantap makanan sehat yang bervariasi dapat memberikan asupan zat gizi yang beragam pula bagi tubuh. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pada tahun 2021, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Kawasan Asia Tenggara. Selain itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 dari sisi pendidikan, kejadian putus sekolah masih mewarnai proses pendidikan di Indonesia, dimana 1 dari 1.000 siswa putus sekolah di jenjang SD/sederajat. Data-data tersebut semakin memperkuat fakta sebelumnya dari UNICEF tahun 2020 yang menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak di Indonesia masih mengalami kekurangan akses nutrisi dan pendidikan yang memadai untuk bisa mencapai kemajuan.

Sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, setiap anak Indonesia berhak untuk mendapatkan akses untuk jadi generasi maju. Namun, tidak semua anak berada dalam kondisi beruntung dan masih harus menghadapi tantangan dalam pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan yang optimal sebagai fondasi mereka mencapai kemajuan.

Baca Juga

Founder school of life dan Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani, mengatakan anak merupakan hal terpenting bagi orang tua sekaligus menjadi harapan masa depan bangsa. Namun, saat ini masih banyak anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk mendapatkan akses kemajuan, diantaranya akses nutrisi dan pendidikan sebagai langkah awal dalam mengembangkan potensi maksimal mereka.

"Oleh karena itu, perlu adanya dukungan kolektif dari masyarakat dan berbagai pihak termasuk sektor swasta untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi anak-anak Indonesia agar dapat mendorong terciptanya cita-cita menuju generasi emas 2045 yang diusung pemerintah," ujar pemerhati ibu dan anak tersebut dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (20/12/2022).

Motivator dan Pengusaha, Merry Riana juga menyampaikan berbagai pihak harus dapat terus mendukung kemajuan anak-anak Indonesia agar bisa memperjuangkan mimpi-mimpi mereka. Untuk meraih kesuksesan, memang banyak tantangan yang harus dihadapi. Seperti dalam perjalanan hidup Merry Riana yang tidak selalu mulus dan tidak semua mempunyai latar belakang ekonomi yang memadai.

Namun, di setiap kesulitan yang dialami, kita harus terus percaya diri dan berusaha dengan maksimal dalam menciptakan kesempatan untuk terus maju. Menurutnya, perjuangan tersebut bisa menjadi inspirasi memotivasi banyak orang, khususnya bagi para orang tua untuk bisa terus mendukung anak-anak mereka menggapai mimpi.

"Inilah upaya saya memajukan bangsa, memotivasi sebanyak mungkin orang, termasuk para orang tua, untuk terus memberikan dukungan optimal bagi anak agar bisa jadi generasi maju,” jelas Merry Riana.

Senior Brand Manager SGM Eksplor, Shiera Syabila Maulidya mengatakan, pihaknya percaya setiap anak memiliki potensi dan hak yang sama untuk meraih kemajuan, sehingga tidak ada anak yang boleh tertinggal dalam mendapatkan akses kemajuan, termasuk akses nutrisi dan pendidikan.

Untuk itu, di tahun 2022 ini, melalui gerakan sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’, SGM Eksplor kembali mengajak berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran bahwa masih banyak anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan akses nutrisi dan juga pendidikan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement