REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan yang terdapat dalam diet Mediterania memiliki banyak manfaat kesehatan. Kini, sebuah studi mengungkap bahwa diet tersebut bisa membantu dalam pengobatan infertilitas.
Tinjauan yang dilakukan oleh Monash University, University of the Sunshine Coast, dan University of South Australia menemukan bahwa diet Mediterania dapat meningkatkan kualitas sperma pria, kesuburan, dan keberhasilan program bayi tabung (in vitro fertilization/IVF). Periset mengidentifikasi bahwa sifat anti-inflamasi dari diet Mediterania dapat meningkatkan peluang pasangan untuk memiliki momongan.
Infertilitas adalah masalah kesehatan global yang memengaruhi 48 juta pasangan dan 186 juta individu di seluruh dunia. Peneliti UniSA, Dr Evangeline Mantzioris, mengatakan memodifikasi nutrisi prakonsepsi adalah cara noninvasif dan berpotensi efektif untuk meningkatkan hasil kesuburan.
"Memutuskan untuk memiliki momongan adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup, tetapi jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana, itu bisa sangat membuat stres bagi kedua pasangan," kata Dr Mantzioris, seperti dilansir Times Now News, Rabu (21/12/2022).
Penelitian menunjukkan bahwa inflamasi atau peradangan dapat memengaruhi kesuburan pria dan wanita, memengaruhi kualitas sperma, siklus menstruasi, dan implantasi. Karenanya, pola makan yang mengurangi peradangan, seperti diet Mediterania, dapat meningkatkan kesuburan pasangan.
"Kami menemukan bukti yang konsisten bahwa dengan mengikuti diet anti-inflamasi yang mencakup banyak lemak tak jenuh ganda atau sehat, flavonoid seperti sayuran berdaun hijau, dan daging merah dan olahan dalam jumlah terbatas dapat meningkatkan kesuburan," ungkapnya.