Legislator: KNKT dan Kepolisian Harus Investigasi Anjloknya Kereta Konstruksi KCJB

Investigasi KCJB dilakukan untuk memastikan penyebab lokomotif anjlok

Rabu , 21 Dec 2022, 16:41 WIB
Foto udara petugas menggunakan alat berat mengevakuasi rangkaian kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mengalami kecelakaan di Cempakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (19/12/2022). Berdasarkan keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, kecelakaan tersebut menyebabkan dua warga negara China tewas serta lima orang  luka berat dan ringan. Hingga saat ini, penyebab kecelakaan kereta teknis proyek KCJB tersebut masih diselidiki pihak berwajib.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto udara petugas menggunakan alat berat mengevakuasi rangkaian kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mengalami kecelakaan di Cempakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (19/12/2022). Berdasarkan keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, kecelakaan tersebut menyebabkan dua warga negara China tewas serta lima orang luka berat dan ringan. Hingga saat ini, penyebab kecelakaan kereta teknis proyek KCJB tersebut masih diselidiki pihak berwajib.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama menananggapi terkait anjloknya kereta konstruksi dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Menurutnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan pihak kepolisian harus bekerja sama lakukan investigasi.

"Banyaknya kecelakaan dalam proyek kerja sama dengan negara China tersebut. Hal itu mulai dari pipa milik PT Pertamina meledak karena terkena pengeboran alat berat proyek KCJB, robohnya salah satu tiang penyangga karena konstruksi pembongkaran pilar atau pier untuk KCJB dan terakhir adalah kecelakaan kereta teknis. Saya minta KNKT dan kepolisian melakukan investigasi karena kejadian ini termasuk dalam kecelakaan transportasi,” katanya pada Rabu (21/12/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia meminta agar PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan ini. Dan ke depannya, selalu mengimplementasikan aspek Safety, Security, Health and Environment (SSHE) pada setiap aktivitas kerja agar kecelakaan dapat dihindari.

Ia menambahkan memang kereta cepat buatan China ini diklaim memiliki sistem keamanan yang tinggi. Di antaranya Disaster Monitoring Center, Disaster Monitoring Terminal dan lainnya. Namun, pada Juni 2022 lalu ada kereta cepat di China yang mengalami kecelakaan yang menewaskan satu orang masinis dan melukai delapan orang.

"Jangan sampai menambah kecerobohan lainnya, terutama nanti pada saat KCJB sudah beroperasi secara komersial. Sebab, dengan kecepatan hingga 350 km/jam maka berpotensi menimbulkan korban jiwa yang sangat banyak jika sampai terjadi kecelakaan,” kata dia.

Sebelumnya diketahui, insiden kereta teknis dan mesin pemasang rel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang anjlok dan terguling di Kampung Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar), Ahad (18/12/2022) sore, mengakibatkan dua pekerja asal China tewas di lokasi.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo membenarkan dua korban tewas adalah warga negara China yang bekerja sebagai teknisi. "Betul (WNA China), informasi dari Polda Jawa Barat, pekerja teknis," kata Dedi di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi terhadap peristiwa lokomotif kerja Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang anjlok. Investigasi dilakukan untuk memastikan penyebab lokomotif anjlok apakah karena faktor alat atau manusia.

Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kemenhub Edi Nursalam mengatakan, lokomotif kerja KJCB yang anjlok merupakan kecelakaan kerja. Pihaknya tengah menyelidiki penyebab lokomotif bisa sampai anjlok.