Rabu 21 Dec 2022 18:27 WIB

Sejumlah Makanan Ini Bisa Sebabkan Penyumbatan Arteri Jantung

Penyumbatan arteri bisa mengganggu aliran darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Penyumbatan arteri bisa mengganggu aliran darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh.
Foto: Foto : MgRol112
Penyumbatan arteri bisa mengganggu aliran darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian menunjukkan, ada makanan yang dapat menyumbat arteri apabila mengonsumsinya dalam waktu yang lama. Arteri yang tersumbat terjadi ketika plak menumpuk dan membatasi aliran darah ke jaringan dan organ vital dalam tubuh.

Kondisi ini disebut aterosklerosis, yang dapat memengaruhi hampir setiap bagian tubuh. Penyumbatan arteri mengakibatkan terganggunya aliran darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh. Hal ini bisa menyebabkan beragam penyakit.

Baca Juga

Pilihan makanan berkontribusi besar terhadap kondisi ini. Dokter Keluarga Bersertifikat Dewan dengan Strategi Kesehatan Holistik, Tomi Mitchell menekankan, makan makanan sehat adalah kunci menjaga kesehatan jangka panjang.

“Seiring berjalannya waktu, pilihan makanan yang kita dapat memiliki dampak yang lebih besar dari yang kita kira. Ini bukan hanya tentang mempertahankan berat badan sehat atau memiliki fisik yang menarik,” kata Mitchell dilansir EatThis, Not That!, Rabu (21/12/2022).

Membatasi dan menghindari makanan tertentu dapat membantu mengurangi risiko aterosklerosis, serta menjaga kolesterol tetap terkendali. Berikut sejumlah makanan yang bisa menyebabkan penyumbatan arteri.

 

Mentega

Mentega memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi sehingga menyebabkan penyumbatan arteri dan kadar kolesterol yang tidak diinginkan, jika dikonsumsi secara berlebihan. Anda dapat beralih ke olesan susu rendah lemak dengan kandungan lemak jenuh yang lebih sedikit. 

Ada juga margarin yang terbuat dari kacang-kacangan, biji-bijian, bahkan tumbuhan seperti minyak zaitun. Selain itu, jika resep membutuhkan mentega cair, maka saus apel atau pisang tumbuk juga bisa menjadi alternatif.

 

Biskuit

Meskipun terlihat kecil, biskuit merupakan makanan padat kalori. Bahan-bahan seperti mentega, krim, garam, dan gula membuat camilan ini tinggi lemak jenuh dan natrium, dua hal yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular jika dimakan berlebihan. Makan terlalu banyak biskuit juga berarti lebih cenderung mengonsumsi sumber lemak trans yang dikaitkan dengan pengerasan pembuluh darah dan konsekuensi kesehatan lainnya.

Pilihlah biskuit gandum atau yang terbuat dari biji-bijian lain yang menyehatkan jantung. daripada yang tradisional. Anda juga bisa mengombinasikan biskuit ini dengan pilihan yang menambah nilai gizi, seperti buah segar dan yogurt rendah lemak. Untuk lebih memangkas asupan kalori, pilih varietas yang lebih kecil seperti kue shortbread.

 

Susu dan Keju Utuh

Pakar kesehatan menyarankan untuk membatasi asupan susu tidak lebih dari dua porsi per hari, atau mengganti dengan susu kedelai atau susu almond. Mengurangi jumlah susu penuh lemak dan produk susu bisa menjadi cara bagus meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. 

Salah satu strategi yang efektif adalah mengurangi ukuran porsi. Pilih produk susu populer versi rendah lemak, seperti susu skim atau yogurt Yunani dengan kandungan protein tinggi tetapi sedikit lemak. 

Selain itu, alternatif non-susu seperti susu kedelai, kelapa, oat, atau almond memberikan pengganti yang sama enaknya tanpa tambahan lemak jenuh dan kolesterol. Ganti keju penuh lemak dengan keju kambing yang terbuat dari susu rendah lemak, sehingga mengurangi asupan lemak .

 

Gorengan

Kolesterol dalam makanan yang digoreng melonjak drastis, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah dan risiko penyakit jantung dan strok. Salah satu cara bagus menikmati makanan digoreng tanpa khawatir dengan minyak atau peradangan adalah memanggang dengan oven atau menggoreng dengan air fryer. Menumis adalah alternatif sehat yang memungkinkan untuk berkreasi dengan bahan-bahan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement