REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua (Waka) DPR RI Rachmat Gobel mengingatkan kepada seluruh anggota DPR RI sebagai wakil rakyat untuk menunaikan amanah sesuai dengan sumpah jabatannya, yakni memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Perjuangkan aspirasi masyarakat. Jangan cuma dimanfaatkan saat pemilu. Jangan jadikan rakyat komoditas politik," kata Gobel dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (25/12/2022).
Dengan kehormatan yang diberikan oleh masyarakat untuk menjadi wakil rakyat, Gobel pun mengingatkan seluruh anggota DPR RI agar memberikan kehormatan yang sama kepada rakyat yang memilihnya, seperti dengan tidak hanya memanfaatkan mereka untuk memenangkan pemilu.
"Sebagai wakil rakyat, harus memberikan kehormatan yang sama kepada rakyat yang memilihnya, bukan melakukan serangan fajar saat pemilu. Itu namanya mengkhianati dan merendahkan harga diri rakyat sebagai manusia karena mereka lahir dalam kondisi mulia dan dimuliakan," ucap dia.
Selain itu, tambah Gobel, anggota DPR juga memiliki tiga tugas dan fungsi utama, yakni penganggaran, pengawasan, dan legislasi. "Semua itu bagian dari menunaikan tugas dan fungsi sebagai wakil rakyat, selain fungsi diplomasi parlemen," kata dia.
Selanjutnya, Gobel mencontohkan pelaksanaan tugas dan amanah oleh anggota DPR RI sebagai wakil rakyat, yaitu menemui konstituennya selama sepekan pada setiap masa reses persidangan DPR.
Terkait dengan hal tersebut, Gobel sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Gorontalo itu selalu berkeliling menemui konstituen nya selama seminggu penuh. Dalam masa reses kali ini, ia melakukan sejumlah kegiatan bakti sosial di Desa Moodulio, Kecamatan Bone dan Desa Bilungala, Kecamatan Bonepantai di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Kegiatan tersebut, di antaranya, penyediaan layanan kesehatan mulai dari pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah sewaktu, kadar asam urat, hingga tingkat kolesterol di dalam darah. "Setelah itu, masyarakat diberikan obat yang diperlukan. Pelayanan kesehatan ini dilakukan karena pandemi Covid-19 masih belum tuntas," ujar Gobel.
Berikutnya, ia juga melakukan pembagian biskuit dan susu untuk balita serta ibu-ibu hamil ataupun menyusui guna mencegah terjadinya stunting yang masih menjadi masalah di Indonesia. Gobel pun membagikan selimut, beras, sarung, seprei, serta rompi pelampung untuk nelayan. Pemberian rompi pelampung itu dilakukan karena musibah nelayan tenggelam diterjang ombak ataupun badai sering terjadi.
Di sela-sela kegiatan bakti sosial itu, Gobel juga berdialog dengan masyarakat. Ia mendengarkan keluhan para nelayan terkait harga BBM yang terus mengalami kenaikan sehingga memberatkan mereka. Selain itu, ada pula petani yang mengeluhkan kenaikan harga dan kelangkaan bibit serta pupuk.
Menanggapi hal itu, Gobel menyarankan petani dan nelayan agar bersatu dalam wadah koperasi. Hal itu, kata dia, akan membuat posisi nelayan dan petani menjadi lebih kuat dan mudah dalam berkoordinasi serta mencari solusi.
"Petani dan nelayan harus bersatu dalam wadah koperasi. Petani dan nelayan yang kuat akan lebih mudah dalam berjuang. Saya sendiri sudah menginisiasi pembentukan koperasi petani. Hal ini akan menciptakan ekosistem pertanian yang sehat," ujar dia.