Ahad 25 Dec 2022 21:13 WIB

Ini Empat Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Gula Berlebih

Makanan atau minuman manis sebaiknya tak dikonsumsi secara berlebihan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi gula.
Foto: Needpix
Ilustrasi gula.

REPUBLIKA.CO.ID, Momen libur panjang Natal dan tahun baru biasanya dilengkapi dengan berbagai kudapan manis nan lezat. Meski menggugah selera, makanan atau minuman manis sebaiknya tak dikonsumsi secara berlebihan.

"Sayangnya, terkadang kita sulit untuk menahan diri dalam mengonsumsi makanan dan minuman manis tersebut," ujar dokter spesialis gizi klinik dari RS Pondok Indah, Jakarta, dr Juwalita Surapsari MGizi SpGK, melalui surel kepada Republika.co.id, Ahad (25/12/2022).

Baca Juga

Menurut dr Juwalita, gula merupakan karbohidrat sederhana yang dapat diubah menjadi sumber energi bagi tubuh. Gula bisa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu gula alami dan gula tambahan.

Gula alami merupakan gula yang diperoleh dari makanan dan minuman yang secara alami sudah mengandung gula, seperti buah dan susu. Sedangkan gula tambahan merupakan gula yang didapatkan dari makanan atau minuman yang dalam proses pengolahannya mendapatkan tambahan gula.

"Contohnya permen, kue, biskuit, susu dengan berbagai rasa, hingga makanan dan minuman kemasan," jelas dr Juwalita.

Konsumsi gula yang berlebih dan tak terukur bisa membawa efek negatif bagi kesehatan. Berikut ini adalah empat masalah kesehatan yang mungkin terjadi akibat konsumsi gula berlebih.

- Karies gigi

Penyakit paling ringan yang mungkin terjadi akibat konsumsi gula berlebih adalah karies gigi. Kondisi ini bisa terjadi bila ada sisa makanan dan minuman yang tertinggal di rongga mulut dan tak dibersihkan. Sisa makanan atau minuman manis ini bisa diubah oleh bakteri menjadi asam. Timbunan asam tersebut dapat menjadi sarang berkembangnya kuman dan berubah menjadi karies gigi yang menyebabkan gigi berlubang.

- Obesitas

Asupan gula tambahan yang tinggi akan menyebabkan asupan energi menjadi berlebih. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penambahan berat badan hingga obesitas.

- Perlemakan hati

Perlemakan hati non alkoholik bisa terjadi akibat asupan gula tambahan jenis fruktosa yang berlebih. Ketika asupan fruktosa berlebih, maka hati akan mengubahnya menjadi lemak. Lemak tersebut akan membebani hati dan menyebabkan perlemakan hati.

- Diabetes melitus

Konsumsi gula tambahan yang berlebih juga dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur kadar gula darah. Resistensi insulin ini akan menyebabkan gangguan metabolisme karbohidrat yang kemudian memicu timbulnya diabetes melitus. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi lainnya seperti penyakit pembuluh darah di jantung dan perifer.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement