REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perangkat bantu Exoskeleton membuat manusia bisa sekuat robot ketika mengangkat dan membawa barang berat. Inovasi ini juga membantu mencegah sakit punggung karena membuat beban jadi ringan. Tapi kelemahannya juga ada.
Exoskeleton yang dikendalikan komputer, bisa bereaksi secara otonom tetapi tetap sesuai keperluan penggunanya. Teknik canggih memungkinkan posisi yang salah saat mengangkat beban berat dikoreksi, dan gerakan ketika membawa barang dioptimalkan.
Norma Steller dari perusahaan German Bionic menjelaskan, dengan memakai perangkat bantu Exoskeleton sebenarnya orang menggunakan robot kecil, yang dipasang di punggung seperti ransel, atau di seputar tubuh yang mengambil alih beban pekerjaan. Motor listrik berukuran kecil memproduksi tenaga dan kekuatan yang diperlukan.
Setiap jamnya, rata-rata satu hingga satu setengah ton beban, dikompensasi perlengkapan ini. Exoskeleton juga memberikan gambaran, tentang dimensi beban yang dihadapi pekerja manusia.
Robot ambil alih tugas kompleks
Mungkin di masa depan, misalnya tukang pos atau perawat orang sakit bisa dibantu pekerjaannya oleh Exoskeleton. Sekarang pun robot sudah mengambilalih tugas-tugas kompleks. Namun, hingga sekarang, robot masih perlu manusia untuk melakukan pengontrolan.
Di masa depan, pekerja robot ini bisa mengancam jutaan pekerjaan manusia. Di AS robot sudah menggantikan 10 persen pekerjaan manusia. Sedangkan di Slovakia lebih dari 30 persen. Namun, orang tidak bisa sepenuhnya tidak menggunakan manusia lagi.