Rabu 28 Dec 2022 19:28 WIB

Kecerdasan Umum Buatan Bakal Jadi Terobosan Teknologi di Masa Depan?

Kecerdasan Umum Buatan mungkin bisa mengantikan alat populer.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Kecerdasan buatan (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Kecerdasan buatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pencipta bot obrolan AI ChatGPT memperingatkan tentang momen menakutkan dan gangguan signifikan saat pengembang kecerdasan buatan bergegas membuat sistem tingkat manusia. Salah satu pendiri dan CEO OpenAI Sam Altman mengatakan kecerdasan umum buatan (AGI) akan menjadi terobosan teknologi besar berikutnya yang menawarkan keuntungan luar biasa dan tantangan besar.

Awal bulan ini, ChatGPT mendapat sorotan publik karena kemampuannya yang menakjubkan untuk menghasilkan tanggapan seperti layaknya manusia. Peneliti AI memuji model bahasa tujuan umum sebagai kemajuan besar. Beberapa orang berspekulasi bahwa itu dapat merevolusi seluruh industri dan bahkan menggantikan alat populer seperti mesin pencari Google.

Baca Juga

Altman mengatakan ChatGPT akan menjadi jauh lebih baik, tidak terlalu mengganggu, dan lebih cepat berguna. Namun, kedatangan AGI akan benar-benar mengecilkannya.

“Akan ada momen yang menakutkan, saat kita bergerak menuju sistem tingkat AGI, dan gangguan yang signifikan. Namun, keuntungannya bisa sangat luar biasa. Secara khusus, akan ada masalah signifikan dengan penggunaan teknologi OpenAI dari waktu ke waktu. Kami akan melakukan yang terbaik tetapi tidak akan berhasil mengantisipasi setiap masalah,” kata Altman dalam Twitter-nya.

Keputusan Altman untuk membuat ChatGPT publik bertentangan dengan kebijakan perusahaan lain yang membangun chatbots AI canggih, termasuk Google dan Microsoft. Kedua raksasa teknologi tersebut telah memperingatkan bahaya merilis teknologi semacam itu dalam skala luas. Menurut mereka, risiko yang muncul berkaitan dengan bias bawaan dan informasi yang salah.

Dilansir Independent, Rabu (28/12/2022), kedatangan AGI juga menimbulkan ketakutan di kalangan teknolog dan tokoh industri terkemuka, termasuk salah satu pendiri OpenAI Elon Musk yang mengklaim pada 2018 bahwa AI jauh lebih berbahaya daripada nuklir.

Altman sebelumnya mengklaim AGI akan diperlukan bagi umat manusia untuk sepenuhnya memahami alam semesta dengan cara yang mirip dengan membutuhkan teleskop untuk memahami galaksi.

“Kami akan menjalankan umpan balik yang sangat ketat untuk perbaikan. Tapi tidak mungkin melakukan ini dengan benar tanpa kontak dengan kenyataan. Kami belajar banyak dari ChatGPT. Itu akan menjadi jauh lebih baik, tidak terlalu mengganggu, dan lebih cepat berguna,” tambahnya.

OpenAI diharapkan mengungkap penerus ChatGPT yang disebut GPT-4, pada awal 2023.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement