Jumat 30 Dec 2022 01:15 WIB

Perkembangan Digital dan Tuntutan Ciptakan Peluang Serta Inovasi Pemuda

Pemuda diminta untuk siap hadapi perkembangan digital yang semakin pesat

iskusi publik refleksi akhir tahun dengan tema yang digelar Yayasan Nurul Al-Fath dengan tajuk
Foto: Dok Istimewa
iskusi publik refleksi akhir tahun dengan tema yang digelar Yayasan Nurul Al-Fath dengan tajuk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perkembangan digital currency harus disikapi secara bijak dengan kemampuan mencipkan inovasi dan peluang, tanpa harus meninggalkan identitas bangsa. 

Hal ini disampaikan sebagai kesimpulan diskusi publik refleksi akhir tahun dengan tema yang digelar Yayasan Nurul Al-Fath dengan tajuk "Peran Pemuda dalam Menghadapi Era Transnasional," di Jakarta, Selasa (27/12/2022).    

Baca Juga

“Kita harus siap adaptif terhadap perkembangan zaman. Jangan kita hanya sebagai pengguna namun mampu sebagai pencipta, kata Wamen Perdagangan RI, Jerry Sambuaga yang juga Ketua Angkatan Muda Pembaruan Muda Indonesia itu dalam keterangan persnya, Kamis (30/12/2022). 

Sementara itu, Ketua GP Ansor, Abdul Aziz Wahid, menekankan bahwa perkembangan zaman ini pun harus mampu dijadikan sebagai perekat sosial antarelemen bangsa. 

Pemuda, menurut dia, harus meningkatkan posisi tawar pada tataran komunitas untuk memperkuat ekonomi skala mikro dan menengah, sehingga dapat membantu negara menjaga kepentingan nasional.  

Anggota DPR RI, Adrianus Asia Sidot, menyampaikan ada tiga hal yang harus di perhatikan dalam menghadapi perkembangan digital yaitu pertama kenali diri sendiri atau potensi dan kompetitor, kedua mimpi atau visi yang harus di wujudkan dan yang ketiga adalah belajar dan mengembangkan diri. 

Sementara itu, Ketua DPD KNPI Jawa Tengah, Casytha Arriwi Kathmandu, mengatakan yang terpenting juga adalah menjaga keutuhan nasionalisme agar persatuan dan kesatuan tetap utuh sehingga negara kita menjadi negara yang kuat. 

Plt Asdep Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda Kemenpora RI, saat membuka acara mengatakan pihaknya akan selalu mendukung dan ada di hati pemuda Indonesia. 

“Dalam menghadapi era transnasional ada dua hal yang kita pegang teguh yang pertama Agama dan kedua adalah Pancasila,” tutur dia.   

Ketua panitia pelaksana, Hendi Fadillah, mengatakan kegiatan ini sebenarnya untuk mengingatkan kepada kita semua terutama pemuda supaya di tahun depan lebih memanfaatkan waktu untuk hal hal yang produktif di era transnasional. 

“Diharapkan pula agar agar mampu adaptif dan menjadikan perubahan peradaban ini menjadi hal positif,” ujar dia.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement