REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian orang, marah bisa melibatkan air mata. Ternyata, menangis saat marah merupakan sebuah respons yang umum meski seringkali rasanya mustahil untuk dikendalikan.
Menangis saat marah juga membuat frustrasi karena air mata kemarahan dapat membuat sulit untuk berdebat atau menyampaikan pendapat secara produktif. Menangis saat marah sebagian besar disebabkan oleh cara emosi terkait.
“Kemarahan dan sakit hati adalah dua sisi dari mata uang yang sama,” jelas Chloe Carmichael, PhD, psikolog klinis berlisensi dan penulis Nervous Energy: Harness the Power of Your Anxiety seperti dilansir dari laman Well and Good, Ahad (1/1/2023).
Ia menjelaskan secara khusus, kemarahan terkait dengan rasa ketidakadilan, di mana seseorang mungkin telah berbuat salah kepada kita atau melanggar batasan kita. Di sisi lain, kesedihan melibatkan duka karena kehilangan sesuatu, seperti ruang di mana kita merasa aman.