Senin 02 Jan 2023 12:34 WIB

Kesulitan Bicara Setelah Kena Strok? Terapi Ini Perbesar Peluang Pulih

Penyintas strok kerap mengalami kesulitan bicara.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Strok (ilustrasi). Bernyanyi dapat meningkatkan fungsi bahasa penderita strok.
Foto: Pixabay
Strok (ilustrasi). Bernyanyi dapat meningkatkan fungsi bahasa penderita strok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah pendarahan otak, penyintas strok berisiko mengalami afasia atau gangguan bahasa dan komunikasi. Afasia dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami ucapan, berbicara, membaca, menulis, dan menggunakan angka.

"Itu tidak memengaruhi kecerdasan karena orang dengan afasia masih berpikir dengan cara yang sama, tetapi tidak dapat mengomunikasikan pikiran mereka dengan mudah," jelas Stroke Association dalam sebuah keterangan, dilansir laman Express, Senin (2/1/2023).

Baca Juga

Afasia akan memengaruhi orang dengan cara yang berbeda dan tidak ada dua orang yang memiliki kesulitan yang sama persis. Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti University of Helsinki, Finlandia, menemukan bahwa bernyanyi dapat meningkatkan fungsi bahasa penderita strok.

Rehabilitasi berbasis menyanyi dapat mendukung komunikasi dan produksi ucapan serta memberikan kesempatan untuk dukungan rekan sebaya. "Penelitian kami memanfaatkan berbagai macam elemen bernyanyi. Ini termasuk nyanyian paduan suara, terapi intonasi melodi, dan pelatihan menyanyi dengan bantuan tablet," kata peneliti postdoctoral, Sini-Tuuli Siponkoski.