REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) menargetkan kunjungan wisatawan dalam negeri maupun mancanegara ke Candi Borobudur tahun 2023 sebanyak 2,2 juta orang. Kehadiran izin pengunjung untuk naik ke bangunan candi diyakini mampu lebih menarik wisatawan.
"Mudah-mudahan tahun ini sudah ada izin pengunjung boleh naik ke bangunan candi, karena hal ini menjadi daya pikat wisatawan ke Candi Borobudur,", kata General Manager PT TWC Unit Borobudur, Jamaludin Mawardi di Magelang, Jawa Tengah, Senin (2/1/2023).
Menurut dia, dengan wisatawan boleh naik ke bangunan candi, tentu hal ini sedikit banyak mulai menghapus stigma bahwa berkunjung ke Candi Borobudur mahal. "Selama ini stigma tentang harga tiket masuk ke Candi Borobudur Rp 750 ribu per orang, padahal di lapangan tidak ada kenaikan harga tiket masuk," kata dia.
Dia menyebutkan jumlah wisatawan berkunjung ke Candi Borobudur tahun 2022 ditarget sebanyak 1,6 juta orang belum bisa terpenuhi 100 persen. "Target sampai akhir tahun 2022 belum bisa terpenuhi 100 persen, hanya mencapai sekitar 92 persen. Harapannya kemarin bisa ditutup pada masa ramai libur Natal dan Tahun Baru, tetapi kondisinya ternyata juga belum menggembirakan," ujarnya.
Jamaludin mengatakan, pada libur Natal dan Tahun Baru 2023 rata-rata pengunjung sekitar 9.000 hingga 10 ribu orang per hari. "Kami harapkan puncak kunjungan mencapai 24 ribu orang, tetapi tertinggi hanya sekitar 11 ribu orang pada 27 Desember 2022," kata dia.
Jamaludin berharap, dengan pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah, kunjungan wisatawan ke candi Buddha terbesar di dunia ini semakin meningkat.