REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Apa saja yang membuat orang stres? 

Menurut survei Asosiasi Psikiatris Amerika (APA), seperti dilansir NBC News, Selasa (3/1/2022), masalah keuangan menduduki peringkat tertinggi di antara sumber kecemasan yang kemudian diikuti oleh ketidakpastian (uncertainty), kesehatan fisik (physical health), kesehatan mental (mental health), hubungan dengan keluarga dan teman, dan keamanan kerja.

Profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Lindsey McKernan, mengatakan, orang-orang tampaknya mengalami kelelahan kolektif setelah lebih dari dua tahun pandemi Covid-19.

Virus korona, ketidakpastian geopolitik, dan ketakutan yang terus berlanjut tentang resesi telah membuat orang semakin stres. “Kita sedikit lebih lelah dan terkadang ketika Anda sedikit lebih lelah, Anda menjadi lebih rentan terhadap efek stress,” kata McKernan.

Menurut National Alliance on Mental Illness, tanda-tanda umum stres lain adalah kesulitan tidur, perubahan nafsu makan, perubahan suasana hati dan sulit berkonsentrasi. Dalam jangka panjang, stres dapat memperburuk gangguan mental, termasuk depresi.

Sekitar 29 persen orang dewasa yang disurvei menunjukkan mereka akan membuat resolusi Tahun Baru terkait dengan peningkatan kesehatan mental mereka pada tahun 2023.

Jumlah tersebut naik dari 26 persen tahun lalu. Resolusi yang dimaksud termasuk lebih banyak berolahraga, bermeditasi, berlatih spiritualitas, rehat dari media sosial dan membuat jurnal. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika