Rabu 04 Jan 2023 19:07 WIB

India Mulai Jajaki Pasar Peranti Telekomunikasi

Produk 5G buatan India berencana mematahkan dominasi Cina.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Natalia Endah Hapsari
India berencana mencoba peruntungan di industri telekomunikasi dunia.
Foto: IST
India berencana mencoba peruntungan di industri telekomunikasi dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Saat ini pasar peralatan telekomunikasi didominasi oleh perusahaan seperti Nokia Finlandia, Ericsson Swedia, dan Samsung Korea Selatan, selain Huawei China yang kini menghadapi reaksi global setelah kekhawatiran keamanan jaringan.

Namun, produk 5G buatan India agaknya berencana mematahkan dominasi tersebut. Seorang penemu teknologi yang berbasis di Amerika Serikat (AS), AJ Paulraj mengatakan perusahaan seperti Tata Group dan Reliance Jio memimpin pengembangan peralatan telekomunikasi itu.

Baca Juga

"Kita harus membangun sesuatu (peralatan 5G) di India. Saya pikir hari kesuksesan pertama akan terjadi di BSNL (Bharat Sanchar Nigam) dengan menggunakan 4G yang dikembangkan oleh Tatas. Jio juga mengerjakan teknologi asli," kata seorang profesor emeritus Universitas Stanford, AJ Paulraj dilansir Economic Times.

Karena penolakan terhadap Cina, Paulraj mengatakan AS dapat membantu India yang menggunakan kesempatan ini untuk mengembangkan peralatan yang diproduksi secara lokal lebih cepat. Paulraj sendiri adalah penemu teknologi //multiple-input multiple-output// (MIMO) yang memainkan peran sentral dalam jaringan nirkabel Wi-Fi, 4G, dan 5G saat ini. Paulraj memimpin forum tingkat tinggi yang dibentuk pada 2017, untuk mengerjakan roadmap 5G India dan mempelajari kebutuhan spektrum.

Paulraj mengatakan sudah waktunya bagi India membangun teknologi telekomunikasi secara lokal, sementara AS berjuang untuk membuat teknologi (5G) di negara mereka. "Kita harus mulai di 5G. Kita harus membangun perangkat sendiri,” ujar Paulraj.

Di perangkat itu, 95 persen basis komponen masih harus diimpor, tetapi 5 persen harus berasal dari perusahaan India. Menurut Paulra, pihaknya dapat mulai menambahkan nilai teknologi di negaranya. "Dalam dua sampai tiga tahun, kita harus mulai memasukkan beberapa peralatan buatan India yang saat ini kita impor," ujar Paulraj.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement