REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, wisata kopi sangat potensial untuk dikembangkan ataupun direplikasi di wilayah lain. Menurut dia, melalui wisata kopi, wisatawan tidak sekadar diajak menikmati kopi khas Tanah Air, tapi juga akan dipandu mengenal lebih jauh tentang kopi.
"Mulai dari datang ke kebun kopi, mengenal jenis-jenis kopi, cara pengolahan, sampai dihidangkan sambil berinteraksi langsung dengan petani kopi," kata dia dalam acara peluncuran "Wisata Kopi Kintamani" di Anomali Coffee Sanur, Bali, lewat keterangan resmi, Jakarta, Rabu (4/1/2023).
Sandiaga mengapresiasi inisiatif para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Bali bersama Teman Parekraf Nasional (Tepanas) menghadirkan paket wisata kopi (coffee tour) yang menawarkan wisatawan pengalaman menarik dalam menikmati kopi. Untuk tahap awal, paket wisata kopi akan dihadirkan di Kintamani dan nantinya dikembangkan ke berbagai daerah penghasil kopi di Tanah Air, khususnya di lima destinasi pariwisata super prioritas.
Menparekraf optimistis inisiasi dalam menghadirkan paket wisata kopi akan menarik minat wisatawan karena menawarkan pengalaman wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. "Dengan paket wisata kopi, wisatawan khususnya anak muda jadi lebih mengenal kopi Indonesia," ujarnya.
Dalam wisata kopi, para pelaku usaha pariwisata (travel agent) akan bekerja sama langsung dengan petani lokal sehingga diharapkan memberikan dampak positif terhadap para petani terutama dalam meningkatkan produktivitas. "Saya berharap Asita (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) dapat ikut mendorong agar restoran, cafe, dan hotel dapat memberdayakan petani lokal. Juga, mendapatkan suplai kopi dari para petani, sehingga akan memperkuat ketangguhan industri," ujar Sandiaga.