Rabu 04 Jan 2023 20:24 WIB

Studi: Kurang Minum Bisa Bikin Cepat Tua Hingga Sakit Kronis

Penelitian tunjukkan tidak cukup minum air berisiko alami sakit kronis.

Rep: MGROL142/ Red: Nora Azizah
Penelitian tunjukkan tidak cukup minum air berisiko alami sakit kronis.
Foto: www.pixabay.com
Penelitian tunjukkan tidak cukup minum air berisiko alami sakit kronis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut sebuah studi baru dari National Institutes of Health, dilansir dari NBCNews pada Rabu (4/1/2023), orang dewasa yang tidak cukup terhidrasi dapat menua lebih cepat. Mereka juga akan menghadapi risiko penyakit kronis lebih tinggi, dan lebih mungkin meninggal lebih muda daripada mereka yang terhidrasi dengan baik. 

Penelitian tersebut didasarkan pada data yang dikumpulkan selama 25 tahun dari lebih dari 11.000 orang dewasa di Amerika Serikat. Para peserta menghadiri kunjungan medis pertama mereka pada usia 45 hingga 66 tahun, kemudian kembali untuk tindak lanjut hingga usia 70 hingga 90 tahun.

Baca Juga

Para peneliti melihat kadar natrium dalam darah peserta sebagai proksi hidrasi, karena konsentrasi yang lebih tinggi adalah tanda bahwa mereka kemungkinan besar tidak mengonsumsi cukup cairan. Peneliti menemukan bahwa peserta dengan kadar natrium darah tinggi menua lebih cepat secara fisiologis daripada mereka yang memiliki kadar lebih rendah, yang tercermin dalam penanda kesehatan yang terkait dengan penuaan, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan gula darah.

Semua peserta penelitian memiliki konsentrasi natrium darah yang dianggap berada dalam kisaran normal: 135 hingga 146 milimol per liter. Tetapi temuan menunjukkan bahwa orang dengan tingkat di ujung atas kisaran normal, yakni di atas 144 milimol per liter atau 50 persen lebih mungkin untuk menunjukkan tanda-tanda penuaan fisik melebihi apa yang diharapkan untuk tahun-tahun mereka dibandingkan dengan orang dengan natrium darah rendah. 

Mereka juga memiliki sekitar 20 persen peningkatan risiko kematian dini. Bahkan orang dengan kadar natrium darah di atas 142 milimol per liter memiliki risiko tinggi terkena penyakit kronis tertentu, termasuk gagal jantung, stroke, penyakit paru-paru kronis, diabetes dan demensia, demikian temuan studi tersebut.

“Risiko untuk mengembangkan penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia dan menumpuk kerusakan di berbagai jaringan dalam tubuh” kata salah satu peneliti dari National Heart, Lung, and Blood Institute NIH, Natalia Dmitrieva.

“Bukti yang muncul dari penelitian kami dan lainnya menunjukkan bahwa menambahkan hidrasi yang baik secara konsisten ke pilihan gaya hidup sehat ini dapat lebih memperlambat proses penuaan,” tambah Natalia.

Asher Rosinger, direktur Water, Health and Nutrition Lab di Penn State College of Health and Human Development, mengatakan kemungkinan besar dehidrasi kronis mempercepat proses penuaan daripada hidrasi yang baik dapat membantu memperlambatnya.

“Hidrasi yang tepat akan memastikan ginjal bekerja dengan baik dan stres ekstra tidak ditempatkan pada tubuh secara fisiologis,” kata Asher.

“Jika seseorang tidak minum cukup air dan malah mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan gula, akan menimbulkan risiko masalah kognitif, infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan cedera ginjal meningkat,” katanya lagi.

Akademi Kedokteran Nasional Amerika Serikat, merekomendasikan 6 hingga 9 cangkir 8 ons cairan per hari untuk wanita, dan 8 hingga 12 untuk pria. Dmitrieva mengatakan rekomendasi itu ideal untuk orang biasa, dan Rosinger juga menganggap pedoman itu masuk akal. Namun kedua ahli mencatat bahwa orang memiliki kebutuhan hidrasi yang berbeda berdasarkan tingkat aktivitas dan lingkungan di luar.

Rata-rata orang dewasa AS minum lebih dari lima gelas air sehari, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Sayuran dan buah-buahan dengan kandungan air yang tinggi, seperti semangka, seledri, dan mentimun juga dapat membantu hidrasi. Dmitrieva mengatakan seltzer dan teh tanpa pemanis juga memberikan hidrasi yang baik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement