REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter dari Merial Health Muh Syahrimal Ishak mengakui tidak menutup kemungkinan Covid-19 nantinya bisa seperti influenza yang kini menjadi endemi. Status Covid-19 bisa menjadi endemi jika telah terbentuk kekebalan kelompok (herd immunty).
"Bisa jadi, karena influenza bisa dibilang penyakit endemi. (Status) Covid-19 bisa menjadi seperti itu (status flu) pada saat peningkatan kasusnya sudah tak tinggi dan angka kematiannya juga tidak tinggi," ujarnya, Kamis (5/1/2023).
Dia menjelaskan, angka kematian akibat influenza sekitar 0,1 persen. Artinya dari 1.000 orang yang sakit flu, ada satu orang yang meningal dunia. Sedangkan angka kematian akibat Covid-19 kurang lebih 2 sampai 3 persen. Jadi, dari 100 orang yang sakit, masih ada dua sampai tiga orang yang bisa meninggal dunia. Kalau nanti angka kematian akibat Covid-19 sudah sangat kecil, dia melanjutkan, bisa jadi trennya mengikuti influenza dan menjadi endemi. Kendati demikian, dia melanjutkan, yang perlu dipahami bahwa untuk menuju endemi maka harus ada herd immunity yang terbentuk di masyarakat. Sementara untuk membentuk herd immunity di masyarakat maka harus tinggi cakupan vaksinasi Covid-19 maupun dosis penguat (booster). Kemudian, terbentuk kekebalan tertentu di masyarakat sehingga nanti kasus Covid-19 tidak akan tinggi dan kematiannya tidak akan tinggi dan bisa setara seperti influenza. Di sisi lain, ia mengingatkan Covid-19 yang bermutasi. Seperti pemberitaan di Cina dan Jepang bahwa sekarang ada peningkatan kasus Covid-19. Artinya, belum diketahui apakah Covid-19 biaa ke arah sana.
"Yang terpenting membentuk kebiasaan diri saja, seperti memakai masker ketika ada di ruang tertutup atau di kerumunan, rajin mencuci tangan, kemudian kalau sakit kemudian karantina atau isolasi diri, dan kalau keluar wajib menggunakan masker medis," katanya.