Kamis 05 Jan 2023 20:39 WIB

Tak Boleh Cuci Muka di Shower, Mitos atau Fakta?

Ahli dermatologi mengungkapkan 10 informasi keliru mengenai cuci muka.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Mitos cuci muka. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Mitos cuci muka. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang masih memercayai beberapa mitos keliru seputar mencuci muka. Beberapa ahli dermatologi mengungkapkan, ada 10 informasi mengenai kebiasaan mencuci muka yang sebenarnya hanyalah sebuah mitos.

Berikut ini adalah 10 mitos yang patut diabaikan tersebut, seperti dilansir laman Insider, Kamis (5/1/2023):

Baca Juga

1. Tak boleh mencuci muka di shower

Mencuci muka sambil mandi di bawah kucuran air shower sebenarnya boleh saja dilakukan. Yang terpenting adalah mengatur agar suhu air yang keluar dari shower tidak terlalu panas.

Hindari pula penggunaan sabun yang terlalu keras atau tak sesuai dengan kulit untuk mencuci muka. Dengan suhu air dan sabun yang tepat, ahli dermatologi Shasa Hu mengatakan mencuci muka sekaligus mandi di bawah kucuran shower justru dapat menghemat waktu dan air.

2. Cuci muka harus dua kali sehari

Ahli dermatologi Hadley King mengatakan, tak semua orang perlu mencuci muka dua kali sehari. Frekuensi mencuci muka perlu disesuaikan dengan jenis kulit dan kondisi kebersihan kulit wajah.

Pemilik kulit kering atau sensitif boleh membersihkan wajah hanya satu kali di malam hari. Namun pemilik kulit berminyak perlu membersihkan muka minimal dua kali per hari.

Mencuci muka juga perlu dilakukan setelah melakukan aktivitas yang memicu keringat atau setelah menggunakan riasan wajah. Orang-orang yang menggunakan produk perawatan kulit saat tidur sepanjang malam juga sebaiknya mencuci muka pada pagi hari.

3. Produk yang baik memberikan sensasi kulit kencang

Sensasi kencang atau rasa seperti sedikit panas pada kulit wajah bukanlah patokan bahwa sebuah produk perawatan kulit bekerja dengan baik. Terkadang, sensasi seperti ini muncul karena produk yang digunakan tidak cocok dengan kondisi kulit. Bila merasa ragu dengan reaksi yang muncul di kulit wajah setelah menggunakan suatu produk, sebaiknya coba berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli dermatologi.

4. Sabun mandi dan air cukup untuk memersihkan wajah

Sabun yang biasa digunakan untuk membersihkan badan saat mandi tidak cocok digunakan untuk area wajah. Sabun konvensional bisa menghilangkan minyak alami dan mengganggu pH pada kulit wajah. Saat mencuci muka, gunakan sabun khusus untuk wajah yang lembut, bebas pewangi, dan sesuai dengan kondisi kulit.

5. Deep Clean terbaik menggunakan sikat

Melakukan pembersihan yang mendalam atau deep clean pada area wajah tak harus dengan menggunakan sikat atau scrubber mekanik. Penggunaan alat seperti ini justru bisa memicu lebih banyak produksi minyak dan menyebabkan goresan mikroskopik pada permukaan kulit yang bisa meningkatkan risiko munculnya reaksi alergi atau iritasi. Selalu gunakan kain muslin yang lembut atau eksfoliator yang lembut untuk melakukan deep clean pada area wajah.

6. Jerawat muncul karena tak cuci muka

Pada kulit yang berminyak, jerawat memang bisa muncul bila mencuci muka tak dilakukan secara rutin. Namun pada kulit yang tidak berminyak dan tak rentan berjerawat, tidak mencuci muka setiap hari tak akan menyebabkan seseorang menjadi berjerawat. Perlu diingat, ada banyak faktor yang dapat mendorong munculnya jerawat seperti genetik dan hormon.

7. Wajah tak boleh dikeringkan dengan handuk mandi

Pengguaan handuk mandi untuk wajah hanya akan memunculkan masalah pada dua situasi. Yang pertama, bila handuk yang digunakan terkontaminasi bakteri, ragi, atau jamur. Yang kedua, bila handuk yang digunakan sangat kasar hingga bisa memicu iritasi. Di luar kedua hal tersebut, King mengatakan handuk mandi boleh digunakan pada wajah.

Saat menggunakan handuk mandi, hindari gerakan menggosok-gosok pada wajah. Cukup tepuk-tepuk area wajah dengan lembut menggunakan handuk.

8. Tak perlu bersihkan riasan sebelum cuci muka

Riasan pada wajah perlu dibersihkan dengan cleanser terlebih dahulu sebelum mencuci muka. Hal ini penting dilakukan karena produk riasan wajah memiliki pigmen, pengawet, mineral, hingga besi yang tak bisa dibersihkan dengan mudah hanya dengan mengandalkan sabun pencuci muka.

9. Cukup membersihkan wajah dengan tisu penghapus riasan

Menghapus riasan wajah dengan cleanser, seperti tisu basah penghapus riasan, merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan saat membersihkan wajah. Namun langkah ini tak cukup untuk menjadi satu-satunya.

Bila wajah hanya dibersihkan dengan tisu basah penghapus riasan saja, risiko kemunculan jerawat hingga infeksi bisa meningkat. Setelah menghapus riasan, wajah tetap perlu dibersihkan dengan air dan sabun yang sesuai.

10. Tak perlu cuci tangan sebelum cuci muka

Meski tak terlihat kotor, belum tentu tangan benar-benar bersih. Biasakan untuk mencuci tangan sebelum mencuci wajah.

"Sebagian besar orang sering menggunakan tangan untuk mengetik di kibor atau ponsel, atau berkendara," ujar Hu.

Kontak tersebut dapat membuat tangan terpapar oleh beragam bakteri hingga zat kimia. Bakteri hingga zat kimia dari tangan tersebut bisa berkontak dengan kulit wajah atau mata dan memicu iritasi hingga infeksi, khususnya pada orang yang rentan terhadap eksim. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement