REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keparahan gejala kanker terus meningkat seiring perkembangan penyakit. Sebagian besar pasien kanker yang didiagnosis pada stadium lanjut melaporkan gejala berupa rasa lelah tak tertahankan.
American Cancer Society menjelaskan, kelelahan yang tak tertahankan adalah kondisi capek di mana seseorang tidak mampu melakukan hal-hal seperti biasanya. Kondisi kelelahan tersebut dapat memengaruhi seseorang secara fisik, mental, dan emosional.
Pasien kanker yang mengalaminya sering menggambarkan kelelahan sebagai kondisi ekstrem dan energi terkuras secara berkelanjutan. Keluhan itu masih bisa reda setelah beristirahat.
"Hampir setiap orang dengan kanker stadium lanjut memiliki gejala ini," ujar pernyataan resmi badan tersebut.
Kanker yang didiagnosis pada stadium lanjut kemungkinan besar tidak dapat disembuhkan atau dikendalikan secara efisien dengan pengobatan. Itu karena tumor menyerang jaringan terdekat, kelenjar getah bening, dan bagian tubuh lain yang jauh.
Pengobatan mungkin masih diberikan dalam upaya untuk mengecilkan tumor. Akan tetapi, terkadang dokter memutuskan bahwa risiko pengobatan lebih besar daripada manfaatnya.
Perlu dicatat bahwa orang dengan kanker stadium lanjut lebih mungkin mengalami kelelahan daripada pasien pada tahap awal penyakit. Penyebab utama kelelahan pada pasien kanker adalah gangguan kadar hormon tubuh, yang sering terlihat pada penyakit seperti kanker payudara dan kanker prostat.