REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, meminta mahasiswa untuk jangan cengeng melihat tantangan yang harus dihadapi dalam upaya mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sebab, kesempatan mengikuti MBKM hanya sekali seumur hidup.
"Apa pun tantangannya, jangan biarkan pengalaman sekali dalam seumur hidup di program MBKM jadi tertelantarkan hanya karena cengeng," ujar Nadiem dalam siaran pers, Sabtu (7/1/2023).
Untuk itu, Mendikbudristek memotivasi para mahasiswa agar jangan mudah menyerah dalam mendaftar dan menjalani program MBKM. Dia mengatakan, program MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia nyata.
"Mahasiswa jadi berlatih untuk lebih percaya diri, keluar dari zona nyaman, dan melakukan kolaborasi dengan pihak lain," ujar dia.
MBKM yang diluncurkan pada 2020 menjadi salah satu upaya Kemendikbudristek dalam mentransformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Mahasiswa didukung untuk menjalankan delapan jenis kegiatan belajar di luar kampus.
Kegiatan itu, di antaranya membangun desa, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, penelitian, pertukaran pelajar, kampus mengajar atau asistensi mengajar, melakukan studi atau proyek independen, dan magang atau praktik kerja.
Sebanyak 179 ribu mahasiswa dari Sabang sampai Merauke telah mengikuti program MBKM yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek sejauh ini. Lalu, sebanyak 250.985 mahasiswa telah mengikuti program MBKM yang diselenggarakan oleh kampus.