Ahad 08 Jan 2023 22:50 WIB

Berkebun Dapat Mengurangi Risiko Kanker dan Penyakit Kronis

Banyak manfaat kesehatan dari berkebun.

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Muhammad Hafil
Berkebun (ilustrasi)
Foto: ©Yourhomewizard
Berkebun (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru menemukan bahwa berkebun merupakan salah satu cara yang tepat untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Penelitian itu telah menunjukkan berkebun dapat memiliki manfaat yang luas.

Dilansir dari laman Express, Ahad (8/1/2023), penelitian oleh University of Colorado Boulder dan didanai oleh American Cancer Society, mengungkapkan orang yang berkebun makan lebih banyak serat dan melakukan lebih banyak aktivitas fisik. Kedua cara ini terbukti menurunkan risiko kanker dan penyakit lainnya.

Baca Juga

"Temuan ini memberikan bukti nyata bahwa berkebun dapat memainkan peran penting dalam mencegah kanker, penyakit kronis dan gangguan kesehatan mental," jelas penulis senior Profesor Jill Litt.

Studi sebelumnya telah menunjukkan orang yang ikut berkebun biasanya makan lebih banyak buah dan sayuran dan memiliki berat badan yang lebih sehat. Namun, tidak jelas apakah orang yang lebih sehat cenderung berkebun, atau berkebun memengaruhi kesehatan.

Sebagai bagian dari penelitian ini, yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Planetary Health, tim tersebut merekrut 291 orang dewasa yang tidak berkebun dengan usia rata-rata 41 tahun. Para peserta berasal dari daerah Denver dengan lebih dari sepertiga orang Hispanik dan lebih dari setengahnya berasal dari rumah yang dianggap berpenghasilan rendah.

Dari peserta, setengahnya ditugaskan ke kelompok berkebun masyarakat dan separuh lainnya ke kelompok kontrol yang diminta menunggu satu tahun untuk mulai berkebun. Mereka yang berada dalam kelompok berkebun diberi sebidang kebun komunitas gratis, beberapa benih dan bibit, dan kursus berkebun pengantar untuk memulai di musim semi.

Untuk mengumpulkan data, kedua kelompok menyelesaikan survei berkala tentang pola makan dan kesehatan mental mereka, serta memakai monitor aktivitas dan diukur.

Lalu apa yang ditemukan studi ini?

Pada musim gugur, mereka yang berada di kelompok berkebun makan, rata-rata, 1,4 gram lebih banyak serat per hari dibandingkan kelompok kontrol, terlihat peningkatan sekitar tujuh persen.

Para penulis mencatat serat meningkatkan respons peradangan dan kekebalan, termasuk bagaimana kita memetabolisme makanan hingga seberapa sehat mikrobioma usus kita hingga seberapa rentan kita terhadap diabetes dan kanker tertentu.

Diperkirakan rata-rata orang dewasa di AS mengonsumsi kurang dari 16 gram serat sehari, di bawah rekomendasi dokter yaitu 24 hingga 38 gram.

Rekan penulis dan direktur program pencegahan dan pengendalian kanker University of South Carolina, James Hebert, berkomentar,"Peningkatan satu gram serat dapat memiliki efek positif yang besar pada kesehatan."

Mereka yang berada di kelompok berkebun juga meningkatkan tingkat aktivitas fisik mereka sekitar 42 menit setiap minggu.

Pedoman National Health Services (NHS) merekomendasikan setidaknya 150 menit olahraga seminggu. Selain itu, disaranman mengunjungi teman. Dengan mengunjungi taman hanya dua atau tiga kali seminggu, peserta memenuhi 28 persen dari persyaratan itu.

Peserta studi juga melaporkan tingkat stres dan kecemasan mereka menurun. Dan mereka yang datang ke penelitian paling stres dan cemas melihat penurunan terbesar dalam masalah kesehatan mental.

Direktur eksekutif salah satu mitra studi, Denver Urban Gardens,Linda Appel Lipsius menambahkan. "Ini transformasional, bahkan menyelamatkan jiwa, bagi begitu banyak orang."

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement