Senin 09 Jan 2023 07:58 WIB

Selain Berisik, Mendengkur Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan

Saat tidur, jaringan lunak di saluran pernapasan kendur dan mempersempit jalan napas.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Mendnegkur bisa menjadi tanda masalah kesehatan. (ilustrasi)
Foto: pixabay
Mendnegkur bisa menjadi tanda masalah kesehatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mengalami masalah dengkuran hampir setiap malam. Ada kalanya, mendengkur kronis bisa menjadi tanda masalah medis yang lebih besar.

 Menurut Yale Medicine, mendengkur hanyalah kebisingan yang disebabkan oleh aliran udara yang tidak tepat saat tidur. "Saat kita tidur, jaringan lunak di saluran pernapasan mengendur, yang mempersempit jalan napas," ujar Alayna Vaughan dari Ted-Ed seperti dilansir laman USA Today, Senin (9/1/2023).

Baca Juga

Ketika saluran pernapasan menyempit, aliran udara harus lebih kuat, yang dapat menyebabkan jaringan kita yang rileks bergetar dan mengeluarkan suara. "Masalah yang berpotensi membuat penyumbatan saluran napas, seperti infeksi sinus, polip hidung, dan radang amandel dapat memperburuk dengkuran," menurut Yale Medicine.

Yale Medicine melaporkan, mendengkur dapat disebabkan oleh obesitas atau kelebihan berat badan. Bisa pula disebabkan oleh otot lemah di tenggorokan dan/atau lidah, kehamilan, serta kelainan anatomi seperti septum hidung bengkok.

Penyebab lainnya adalah sumbatan hidung karena alergi, sakit, atau polip. Langit-langit panjang atau uvula juga bisa memicu dengkuran. Selain itu, tidur telentang dapat menyebabkan lidah menutupi bagian belakang tenggorokan sehingga membuat Anda mendengkur.

"Mendengkur kronis bisa menjadi tanda apnea tidur, yaitu masalah medis terbesar yang terkait dengan mendengkur," ujar Yale Medicine

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat tidur. "Ada dua jenis sleep apnea, yakni sleep apnea sentral dan sleep apnea obstruktif," ujar Vaughan.

Sleep apnea sentral menyebabkan otak terkadang gagal mengatur pernapasan, meskipun mendengkur lebih jarang terjadi pada jenis apnea tidur ini. Menurut Mayo Clinic, sleep apnea obstruktif, yang disebabkan oleh penyumbatan di saluran napas, lebih sering terjadi. "Jika Anda memiliki kedua jenis apnea tidur, itu dikenal sebagai apnea tidur kompleks," kata Vaughan.

Selain potensi kelelahan akibat kualitas tidur yang buruk, sleep apnea obstruktif meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, serangan jantung, strok, dan detak jantung yang tidak normal. Seorang dokter mungkin merekomendasikan mesin continuous positive airway pressure (CPAP) untuk mengobati sleep apnea dan/atau menghilangkan dengkuran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement