REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut tahun 2023, Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) menggelar pelatihan awal tahun dan pengarahan bagi guru dan karyawan. Pelatihan Service Excellence itu dilaksanakan selama tiga hari, 3-5 Januari 2023.
Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si. selaku Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400 turut memberikan arahan kepada guru dan karyawan.
Dr. Sutrisno mengungkapkan kegiatan hari itu perlu menjadi momentum bagi peserta pelatihan untuk melakukan perubahan.
“Ini adalah momentum kita untuk melakukan perubahan karena dari perubahan yang kita lakukan selama masa pandemi Covid-19, kita mendapatkan hasil yang membuat kita bangkit lebih cepat,” ujar Sutrisno.
Ia turut mengingatkan para guru dan karyawan untuk terus fokus dalam mendidik dan memberikan yang terbaik bagi siswa dan siswi Sekolah BM 400.
“Kita ini membawa amanah, anak-anak dititipkan ke kita untuk kita didik, untuk kita arahkan, untuk kita ciptakan suasana yang kondusif agar potensinya tumbuh,” kata Sutrisno. “Oleh karena itu jangan sampai kita lengah dalam memegang amanah itu,” pungkasnya.
Pelatihan yang berlangsung tiga hari, pada hari pertama mengangkat tema ‘Personal Grooming dan Service Excellence’. Materi itu disampaikan oleh Irfan Prasatya selaku Corporate General Manager Horison Hotel Group.
Personal Grooming dan Service Excellence memiliki tema yang berbeda pada tiap sesinya, yakni ‘Service Excellence’, ‘Personal Grooming’, ‘Definisi dan Tiga Pilar Pelayanan Prima’, dan ‘Titik Persepsi’.
Pada sesi pertama, Irfan mengatakan service excellence sangat erat kaitannya dengan kebahagiaan para pekerja. “Orang-orang yang memiliki motivasi bekerja untuk melayani, akan melaksanakan pekerjaannya dengan ikhlas,” ungkap Irfan. “Tetapi hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang bahagia,” sambungnya.
Melanjutkan ke sesi kedua, Irfan Prasatya memaparkan materi seputar personal grooming yang diterapkan pada perusahaan-perusahaan kelas dunia, meliputi tata cara berpakaian bagi pekerja pria dan wanita.
Pada sesi ketiga pelatihan, Irfan mengungkapkan tiga pilar pelayanan prima yakni produknya berkualitas (product excellence), cara menjalankan kegiatan berkelas (process excellence), dan orang yang menjalankan berkualitas (people excellence).
Guna mencapai tiga pilar pelayanan prima, Irfan menekankan pentingnya orientasi pada pelanggan saat melaksanakan pekerjaan. “Ketika mengerjakan sesuatu, jangan hanya fokus pada pelaksanaan tugas, tetapi ingat juga pada customer focus yang membuat orang lain merasa nyaman,” terangnya. “Jika kita punya mindset di atas, kita akan jadi individu kelas dunia,” tambahnya.
Dalam sesi terakhir, Irfan menjelaskan pentingnya menjaga persepsi pelanggan terhadap nilai suatu brand. Ia menambahkan, titik persepsi terbentuk saat pelanggan memiliki kesan saat bertemu, melihat, mendengar, dan merasakan setiap aspek perusahaan.
Pelatihan berlangsung setara delapan jam pelajaran tersebut berlangsung dengan antusias dan berdampak positif kepada seluruh peserta.