REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Anda pernah mengalami kehilangan libido baik itu jangka pendek maupun jangka panjang, Anda tidak sendiri. Menurut National Health Service (NHS) di Inggris, satu dari lima pria dan satu dari tiga wanita mengalami penurunan minat seks di beberapa titik dalam hidup mereka.
Kehilangan libido sering kali dapat menandakan perubahan pribadi atau emosional (stres adalah penyebab umum), atau perubahan dalam hubungan. Namun di lain waktu, kondisi fisik bisa menjadi penyebabnya.
Seksolog di Bedbible, Rhianon John, mengulas beberapa hal yang dapat menjadi penyebab penuruhan libido. Berikut penjelasannya seperti dilansir laman Best Life, beberapa waktu lalu:
1. Depresi dan kecemasan
Menurut John, depresi dan kecemasan adalah penyebab umum libido rendah. Lebih rumit lagi, obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kondisi kesehatan mental ini juga dapat memengaruhi kemampuan Anda merasakan hasrat seksual.
Banyak orang yang didiagnosis dengan depresi dan kecemasan sering diobati dengan antidepresan yangdapat memengaruhi libido mereka. Sebagian besar antidepresan termasuk dalam kelompok obat yang disebut selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). "Obat ini bekerja dengan baik untuk mengurangi gejala depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati lainnya, namun sering kali punya efek samping terhadap gairah seksual," kata dia.
Selain menurunkan libido, efek samping SSRI termasuk berkurangnya pelumasan untuk pemilik vulva, ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi untuk pemilik penis, menunda orgasme, ketidakmampuan untuk orgasme, dan berkurangnya libido. John mengatakan, dokter dapat membantu Anda menghindari perubahan yang tidak diinginkan dari efek SSRI dengan mengalihkan ke antidepresan lain atau menurunkan dosisnya.
2. Diabetes
Menurut American Diabetes Association, diabetes adalah penyebab umum libido rendah. Libido rendah atau berkurangnya hasrat seksual adalah masalah nyata. Pria dan wanita bisa mengalami libido rendah akibat diabetes yang tidak dikelola dengan baik.
Jika gairah seks Anda terhenti, perhatikan manajemen diabetes dan ambil langkah-langkah untuk menurunkan kadar glukosa darah Anda. Kemudian pertimbangkan obat-obatan Anda. "Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, dapat menurunkan hasrat seksual, jadi pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda," tulis pakar organisasi tersebut.
Pria yang kelebihan berat badan dengan diabetes tipe 2, dua kali lebih mungkin memiliki testosteron rendah. Anda mungkin dapat meningkatkan testosteron dengan menurunkan berat badan atau melalui terapi testosteron.
3. Menopause
Saat wanita memasuki menopause pada usia 40-an dan 50-an, banyak yang melaporkan penurunan libido dan penurunan kepuasan seksual sebagai efek samping. "Menopause sering menyebabkan penurunan libido karena penurunan hormon dapat mengakibatkan penurunan lubrikasi vagina, gairah, dan keinginan serta penipisan jaringan vagina," ujar John.
Dia mengatakan, pelumasan vagina yang rendah dan jaringan vagina yang tipis dapat menyebabkan seks yang menyakitkan, yang selanjutnya mengurangi libido seseorang. Selain itu, penelitian menemukan bahwa gangguan tidur akibat keringat panas juga menurunkan libido. "Karena orang-orang ini sering kali terlalu lelah untuk melakukan aktivitas seksual," kata dia.
John menyebut, masalah ini dapat diatasi dengan bantuan pelumasan saat berhubungan seks dan foreplay. "Ini akan membantu mengurangi jumlah gesekan yang dirasakan dan menghasilkan seks yang lebih menyenangkan bagi kedua pasangan," kata dia.
4. Penyakit kardiovaskular
Kondisi kesehatan lain yang dapat menyebabkan hilangnya libido adalah penyakit kardiovaskular dan kondisi mendasar yang menyebabkannya, seperti hipertensi dan kolesterol tinggi. "Penyakit kardiovaskular mengurangi jumlah aliran darah ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan hilangnya gairah baik pada vagina maupun penis, bahkan mengakibatkan hilangnya ereksi bagi pemilik penis," kata John.
Selain itu, orang dengan penyakit kardiovaskular sering mengalami kelelahan dan sesak napas, yang dapat membuat hubungan seks menjadi sulit atau bahkan berbahaya. Konsultasikan dengan dokter untuk merawat kondisi Anda dan penyebab yang mendasarinya. Hal tersebut diyakini akan membantu Anda mendapatkan kembali kehidupan seks yang aman dan memuaskan.