REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) University siap berkolaborasi dengan perguruan tinggi top 100 dunia melalui kerja sama konsorsium untuk mengembangkan penelitian-penelitian bidang agromaritim, pangan, energi, geomaterial dan juga bidang kesehatan dari sumber daya lokal Indonesia.
Rektor IPB University Arif Satria usai laporan pertanggungjawaban rektor periode 2017-2022 di Bogor, Senin, mengatakan lima tahun ke depan dalam kepemimpinannya akan membawa institut tersebut ke puncak kancah global.
"Pertama adalah kita untuk bidang pertanian rangking ke-41 dunia, rangking ke-6 di Asia dan rangking satu di Asia Tenggara, namun untuk kampus hijau kita ke-35 dunia. Jadi, ini semua adalah menunjukkan bahwa semua perguruan tinggi di Indonesia adalah perguruan tinggi yang berkemampuan untuk bisa bertarung pada level internasional, khususnya pada bidang pertanian," paparnya.
Arif yang terpilih kembali menjabat sebagai Rektor IPB University periode 2023-2028 menyatakan karena kemampuan pertanian Indonesia cukup tinggi maka bidang-bidang inilah akan terus digeluti olehIPBdan memperkuat bidang agromaritim, pangan, energi, geomaterial serta bidang kesehatan.
Menurutnya, bidang kesehatan penting karena 90 persen obat-obatan di dalam negeri masih impor, padahal Indonesia kaya akan sumber daya alam hayati sehingga inilah tugas IPB untuk mengekspor produk-produk lokal anak bangsa.
Namun demikian, Arif mengungkapkan bahwa emang menuju puncak menjadi kampus terbaik itu soal kemampuan, tapi bertahan di puncak itu soal karakter.
"Sehingga saya mohon doanya semua yang ada di IPB ini karakternya semakin kuat, semakin belajar, terus berlatih, terus bekerja keras dan yang lebih penting lagi adalah tidak sekedar bertahan di puncak tetapi adalah menciptakan puncak-puncak baru," katanya.
Rektor IPB itu menyampaikan menciptakan puncak-puncak baru ini, artinya IPB tidak lagi bermain di level nasional, tetapi harus bermain pada level global.
"Dan alhamdulillah, capaian konsorsium 'base' internasional kita, selama lima tahun itu meningkat dari sembilan menjadi 50. Jadi, peningkatan hampir 500 persen," kata dia.
Arif menilai capaian itu artinya Indonesia diwakili IPB sudah diterima secara global dan bermitra dengan perguruan tinggi top 100 dunia yang telah menghasilkan sesuatu dan berdampak baik untuk bangsa ini.