Rabu 11 Jan 2023 16:57 WIB

Mulai Panik, CEO Tiktok Berusaha Yakinkan Uni Eropa

Pihak Tiktok diminta lebih menghormati hukum Uni Eropa.

Rep: Lintar Satria/ Red: Natalia Endah Hapsari
CEO Tiktok Shou Zi Chew menyakinkan Uni Eropa bahwa aplikasinya akan menghormati peraturan teknologi dan keamanan dan privasi anak Uni Eropa yang semakin ketat.
Foto: AP/Martin Meissner
CEO Tiktok Shou Zi Chew menyakinkan Uni Eropa bahwa aplikasinya akan menghormati peraturan teknologi dan keamanan dan privasi anak Uni Eropa yang semakin ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Menyusul maraknya penerapan aturan pelarangan aplikasi Tiktok di Amerika Serikat (AS), Chief Executive Officer Tiktok Shou Zi Chew melakukan kunjungan ke Brussels. Ia hendak menyakinkan Uni Eropa bahwa aplikasinya akan menghormati peraturan teknologi dan keamanan dan privasi anak Uni Eropa yang semakin ketat.

Selama tiga tahun terakhir, Tiktok yang merupakan aplikasi video pendek yang dimiliki perusahaan teknologi raksasa ByteDance tersebut berusaha mengatasi kekhawatiran Amerika Serikat (AS) mengenai apakah data pribadi pengguna aplikasi itu dapat diakses dan dimanipulasi Partai Komunis atau entitas lain di bawah pengaruh China.

Baca Juga

Tekanan terhadap Tiktok semakin kuat setelah bulan lalu beberapa pegawainya mengaku mengakses data pengguna dari dua jurnalis dengan cara tidak tepat untuk mengidentifikasi sumber informasi yang bocor ke media. 

Dibandingkan pesaingnya yakni Meta pemilik Facebook dan Instagram dan Twitter, Tiktok cukup rendah hati berkompromi dengan pembuat kebijakan Uni Eropa.