REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalanan-jalanan di Jakarta semakin dipadati oleh mobil pribadi. Banyaknya kendaraan pribadi yang tumplek di jalanan Ibu Kota sehingga membuat macet parah, menjadikannya salah pertimbangan dilakukannya rencana jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di DKI Jakarta.
Kebijakan tersebut dinilai bisa memaksa masyarakat beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum. Benarkah demikian?
Alih-alih kebutuhan, sejumlah orang memiliki mobil karena gengsi. Pakar perencana keuangan Safir Senduk menilai terutama di kawasan Jabodetabek, masih banyak orang menilai ukuran kemapanan seseorang dari kepemilikan sebuah barang.
“Sering kali tunduk dengan mindset keuangan, khususnya orang zaman dulu, seperti orang tua atau kakek nenek kita ‘Kamu belum mapan kalau belum memiliki sesuatu.' Jadi, kamu kerja terus kalau sudah punya rumah sudah dianggap sukses,” kata Safir kepada Republika.co.id, Rabu (11/1/2023).