Kamis 12 Jan 2023 07:43 WIB

Cara Deteksi Keberadaan Kanker, Anda Bisa Lakukan Ini

Deteksi dini berpotensi meningkatkan peluang bagi pengidap kanker bertahan hidup.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Cara mendeteksi dini kanker. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Cara mendeteksi dini kanker. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker merupakan penyakit genetik di mana sel menjadi tumbuh tak terkendali lantas menyebar ke bagian lain dari tubuh. Pada 2021, hampir dua juta orang yang didiagnosis mengidap kanker di Amerika Serikat, berdasarkan data dari National Cancer Institute.

Hal itu tentu mencemaskan. Namun, kabar baiknya, deteksi dini disinyalir berpotensi meningkatkan peluang bagi pengidap kanker untuk bertahan hidup. Dengan mengetahui keberadaan kanker sejak awal, akan membuat penyakit lebih mudah diobati dan dikendalikan. Berikut sejumlah cara mengenali kanker sejak dini dan meningkatkan peluang pasien bertahan hidup, dikutip dari laman Eat This Not That, Kamis (12/1/2023):

Baca Juga

1. Skrining rutin

Konsultasikan dengan dokter untuk melakukan tes skrining (pemeriksaan) kanker rutin yang bisa dipertimbangkan menurut usia, jenis kelamin, etnis, riwayat keluarga, gaya hidup, dan kondisi kesehatan. Skrining meningkatkan kemungkinan mendeteksi kanker sejak dini, bahkan sebelum gejala muncul.

Seseorang juga bisa mendapatkan tes genetik untuk kanker yang mungkin diwarisi dari anggota keluarga. Jenis tes itu mendeteksi gen abnormal dan memberikan perkiraan peluang terkena kanker. Tes genetik tersedia untuk kanker payudara, ovarium, usus besar, prostat, dan pankreas.

2. Tes khusus untuk kanker tertentu

American Cancer Society merekomendasikan perempuan yang sudah berusia 40 hingga 44 tahun untuk memulai tes kanker payudara tahunan dengan mammogram. Sementara, perempuan berusia 45 hingga 54 tahun dianjurkan menjalani mammogram setiap tahun dan yang berusia 55 tahun ke atas dapat melakukan mammogram setiap dua tahun.

Untuk mengetahui risiko kanker kolorektal, American Cancer Society merekomendasikan untuk memulai skrining rutin pada usia 45 tahun. Diskusikan dengan dokter tentang jenis tes yang bisa dipertimbangkan. Meski dinyatakan sehat, pemeriksaan rutin perlu tetap dilanjutkan hingga berusia 75 tahun.

3. Ketahui riwayat medis keluarga

Memahami hal ini dapat membantu seseorang memahami risiko terkena jenis kanker tertentu. Summa Health menyampaikan, anggota keluarga dekat dengan kanker payudara membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.

Jika ada lebih dari satu kerabat dekat mengidap jenis kanker payudara atau apabila anggota keluarga mengidapnya pada usia yang lebih muda dari biasanya, segera berkonsultasilah dengan dokter. Tanyakan risiko yang mungkin dimiliki dan perlunya memulai pemeriksaan atau tes khusus lebih awal dari biasanya.

4. Ubah gaya hidup

Menerapkan gaya hidup sehat berguna untuk meningkatkan peluang melawan kanker. Profesional perawatan kesehatan menyarankan untuk menjaga berat badan sehat, aktif secara fisik, makan makanan kaya buah dan sayuran, dan hindari alkohol. Hindari pula terkena sinar matahari secara langsung atau pakai perlengkapan atau produk pelindung kulit. Jangan lupa mengunjungi dokter secara teratur.

5. Berhenti merokok

Dari semua perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan, menghindari merokok merupakan hal yang paling penting untuk menurunkan risiko kanker. Pasalnya, merokok menyebabkan sekitar 30 persen dari semua kasus kematian akibat kanker di AS.

Konsumsi tembakau adalah penyebab utama leukemia myelogenous (sejenis kanker darah) akut, kanker kandung kemih, kanker serviks, dan kanker kerongkongan. Begitu juga kanker ginjal, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker pankreas, dan kanker perut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement