REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Startup roket China, Galactic Energy meluncurkan lima satelit ke luar angkasa belum lama ini. Peluncuran tersebut menguatkan ambisi perusahaan untuk menyaingi perusahaan milik Elon Musk SpaceX.
“Roket Ceres-1 Galactic Energy lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di China barat laut yang mengirimkan lima satelit komersial ke orbit yang dituju,” kata perusahaan.
Kelima satelit tersebut akan digunakan untuk telekomunikasi, prakiraan cuaca, dan penelitian ilmiah untuk lembaga pemerintah. Misi itu menandai peluncuran kelima roket Ceres-1, roket orbital berbahan bakar padat kecil yang dirancang oleh Galactic Energy.
Sejauh ini, seperti dilansir CNN, perusahaan telah berhasil menempatkan 19 satelit komersial ke luar angkasa, membuat rekor untuk perusahaan swasta China. Perusahaan berencana menyelesaikan delapan hingga sepuluh misi pada tahun ini.
Galactic Energy melakukan peluncuran Ceres-1 pertama pada 7 November 2020 yang menjadikannya perusahaan swasta China kedua yang meluncurkan satelit ke orbit rendah bumi. Startup yang berbasis di Beijing, i-Space adalah yang pertama melakukannya pada 2019.
Saat ini, banyak penyedia peluncuran satelit komersial China yang menggunakan roket propelan padat kecil seperti Ceres. Namun, beberapa perusahaan sedang mengembangkan atau menguji mesin roket propelan cair yang dapat digunakan kembali.
Tahun lalu, Galactic Energy berhasil menguji mesin Welkin propelan cairnya untuk roket generasi berikutnya. Pendirinya Liu Baiqi mengatakan pihaknya ingin membangun mesin Merlin versi China yang dikembangkan oleh SpaceX.
Galactic Energy didirikan pada tahun 2018 dan telah menerima beberapa putaran pembiayaan dari investor ekuitas swasta dan pemodal ventura dengan total nilai lebih dari 250 juta dolar AS. Di antara investor utama adalah Aviation Industry Corporation of China, konglomerat pertahanan dan kedirgantaraan milik negara.
Industri luar angkasa komersial China telah berkembang pesat sejak 2015 ketika pemerintah mulai mendorong perusahaan swasta untuk memasuki sektor luar angkasa. Sebelumnya, peluncuran roket dan satelit merupakan monopoli perusahaan dirgantara milik negara.
menurut laporan penelitian tahun 2020 oleh Future Space Research, selama beberapa tahun terakhir, lebih dari 170 perusahaan swasta telah memasuki industri luar angkasa. Peluncuran sukses oleh startup Cina datang pada hari yang sama ketika Virgin Orbit mengalami kegagalan pada peluncuran roket pertamanya dari Inggris.