REPUBLIKA.CO.ID, MALANG ---Keprihatinan terhadap anak penyandang sindroma Down (down syndrome) yang masih susah dalam membaca huruf hijaiyah dengan baik dan benar membuat mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) , Muhammad Haddad Richard dan mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Imelda Azaliya Rahma tergerak membantu. "Terlebih lagi, sejauh ini belum ada inovasi alat belajar untuk anak down syndrome," kata Haddad.
Melihat situasi tersebut, maka timnya tercetus membuat aplikasi bernama Ma’unah. Aplikasi tersebut ditujukan untuk membantu pendidikan anak down syndrome. Hal ini terutama yang berkaitan dengan pendidikan agama Islam dalam membaca huruf hijaiyah.
Aplikasi tersebut dinilai bisa mempermudah anak down syndrome dapat belajar dengan mudah dan mampu meningkatkan daya ingat jangka pendek. Begitu pula dengan kemampuan motorik penglihatan dan pendengaran mereka.
Rancangan aplikasi itulah yang dituangkan dalam bentuk karya tulis berjudul ''Perspektif Alquran terhadap anak Down Syndrome dengan Alat Ma’unah melalui Pendidikan Agama dalam Membaca Huruf Hijaiyah" hingga berhasil meraih juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) di ajang Yofest Universitas Darussalam (Unida) Gontor 2022, Desember lalu.
Haddad dan Imelda berharap rancangan aplikasinya dapat bermanfaat bagi teman-teman down syndrome. Hal ini terutama tentang bagaimana membaca Alquran dan huruf hijaiyah. Ia menegaskan, belajar agama Islam bisa dilakukan oleh semua kalangan, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.