REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang bisa memberikan respons berbeda ketika dihadapkan pada situasi penuh tekanan atau traumatis. Ada yang menunjukkan reaksi flight (menghindar), fight (melawan), atau fawn (menyenangkan orang lain). Namun ada pula yang menunjukkan reaksi freeze (diam membeku).
"Ketika dihadapkan pada trauma atau stres berlebih, sistem saraf kita akan bekerja untuk membantu kita bertahan dari ancaman tersebut," jelas psikolog Nicole LePera, seperti dilansir Men's Health.
Respons freeze merupakan respons alami tubuh ketika seseorang dihadapkan pada ancaman atau potensi bahaya. Orang yang mengalami respons freeze sebenarnya sedang berada dalam mode dorsal vagal atau shut down.
"Respons ini dirancang untuk melindungi seseorang ketika dia dalam bahaya. Ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh," lanjut profesor psikologi dan psikolog klinis dari University of Toledo, Matthew Tull.
Respons freeze biasanya berlangsung selama satu menit atau lebih. Namun, seseorang juga bisa terjebak dalam respons freeze untuk waktu yang lama bila dia berada dalam sebuah hubungan yang abusive atau disfungsional, mengalami stres kronis, kesulitan keuangan, memiliki beban kerja yang berat, atau mempunyai trauma yang belum terselesaikan.
Seseorang bisa sadar atau tidak sadar ketika mengalami respons freeze. Dalam kasus yang sangat ekstrem, seseorang yang mengalami respons freeze bahkan bisa memasuki tahap disosiasi.
Tull mengatakan, respons freeze biasanya muncul ketika seseorang berada dalam situasi yang membuatnya terjebak. Dalam situasi tersebut, dia tak bisa lari atau tak bisa melawan karena ada risiko lebih berbahaya yang mungkin mengintai.
Menurut studi, ada beberapa alasan yang dapat membuat seseorang mengalami respons freeze. Alasan tersebut adalah untuk bersembunyi dan menghindari ancaman, meluangkan waktu untuk memikirkan cara terbaik merespons ancaman, melakukan penilaian terhadap situasi atau sekitar, dan untuk meminimalisasi dampak dari sebuah kejadian.
"Respons ini terjadi pada tiap orang dengan alasan yang beragam dan tingkat intensitas yang berbeda," ujar dokter jaga ruang darurat di Houston Methodist Willowbrook Hospital, Myles McClelland.
Ada beberapa tanda umum yang biasanya muncul ketika seseorang mengalami respons freeze. Berikut ini adalah 13 tanda di antaranya:
1. Imobilitas fisik
2. Kekakuan
3. Ketegangan otot
4. Fluktuasi detak jantung
5. Tunnel vision atau penyempitan lapang pandang
6. Diam membeku atau stillness
7. Disosiasi
8. Kewaspadaan tinggi
9. Merasa gelisah atau waspada
10. Kesulitan berkomunikasi
11. Mati rasa
12. Disosiasi
13. Deer in headlight atau perasaan terkejut, takut, atau kebingungan ekstrim
Menurut McClelland, ada empat hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi respons freeze. Keempat cara tersebut adalah bergerak ke lokasi berbeda, bangun dan bergerak, melambatkan napas, serta menghindari pemicu stres.
"Penting untuk memahami penyebab Anda mengalami respons freeze dan mengetahui cara untuk mengatasinya," ujar McClelland.