REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadama Rudana mengatakan, PT Adhi Karya memiliki kontribusi besar bagi pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) yang saat ini tengah dibangun. Putu menilai, Adhi Karya merupakan BUMN konstruksi dengan kredibilitas yang kuat di Indonesia.
"Pembangunan IKN Nusantara merupakan upaya pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif, dengan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru. Sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa semata. IKN Nusantara sekaligus simbol identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif sebagai milestone transformasi besar bangsa Indonesia,” katanya pada Selasa (17/1/2023).
Politikus Partai Demokrat ini menuturkan ADHI mendapatkan tanggung jawab sebagai kontraktor yang turut berkontribusidalam pembangunan IKN. Sampai dengan saat ini, ADHI telah memperoleh empat kontrak pembangunan infrastruktur IKN antara lain 22 tower untuk hunian pekerja konstruksi IKN, pelindung fender jembatan Pulau Balang, jalan tol seksi 3A segmen Karangjoang-KTT Kariangau dan terbaru ialah rumah tapak kedinasan di IKN.
Pada proses pelaksanaannya, lingkup pekerjaan ADHI meliputi, perencanaan dan perancangan, pekerjaan konstruksi dan infrastruktur kawasan, seperti rumah tapak, penataan kawasan untuk fasilitas umum dan sosial, serta prasarana dan sarana kawasan.
Dengan adanya penambahan pekerjaan di pembangunan IKN, ADHI mendapatkan keuntungan tersediri, selain penambahan kontrak baru yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan, ADHI juga dapat meningkatkan value sebagai kontraktor yang dipercaya untuk turut membangun negeri.
“Selain itu, dengan adanya peningkatan kinerja perusahaan tentu diharapkan perseroan juga memberikan manfaat bagi pemerintah, negara dan masyarakat. Salah satunya melalui peningkatan PDB/PDRB, penambahan lapangan kerja, peningkatan pajak dan dividen,” kata dia.
Saat ini, ADHI juga tengah mengerjakan hunian pekerja konstruksi di IKN, pembangunan ini menggunakan teknologi modular yang merupakan karya anak bangsa, konstruksi rumah susun dengan menerapkan teknologi fabrikasi hunian modular dapat membuat proyek hunian untuk pekerja konstruksi lebih cepat dibangun serta layak huni.
"Direncanakan rusun tersebut terdiri atas 22 tower, memiliki 4 lantai yang dapat menampung 17 ribu pekerja atau minimal 15.600 tenaga kerja. Fasilitas yang disediakan nantinya mencakup unit kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah, dan building management," kata dia.