Rabu 18 Jan 2023 16:42 WIB

Laznas DDII Kuatkan Transparansi dan Akuntabilitas

Laznas DDII terus berikhtiar untuk bertumbuh menjadi lembaga yang amanah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Laznas DDII.
Foto: Republika/Muhyiddin
Ilustrasi Laznas DDII.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Dewan Dakwah, Tjaturadi Waludjo, menyampaikan, tantangan dakwah dan lembaga zakat di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya kemudahan akses informasi dan hiburan di dunia maya. Setiap orang bisa melihat, menilai, dan mengakses informasi, serta kredibilitas individu maupun lembaga.

Tjaturadi mengatakan, tahun 2022 memberi pelajaran yang sangat penting dan berarti bagi Laznas Dewan Dakwah. Agar bisa menyampaikan amanah dana umat menjadi berbagai program nyata yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara luas.

"Tahun demi tahun, Laznas Dewan Dakwah terus berikhtiar untuk bertumbuh menjadi lembaga yang amanah dan akuntabel," kata Tjaturadi melalui pesan tertulis kepada Republika, Rabu (18/1/2023).

Ia menjelaskan, sejak didirikannya tahun 2002, Laznas Dewan Dakwah telah dipercaya untuk menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dari masyarakat. Tahun 2022, Laznas Dewan Dakwah merealisasikan berbagai program yang telah dirasakan manfaatnya oleh ratusan ribu jiwa.

Di antaranya program kemanusiaan menjangkau penerima manfaat 253.023 jiwa, program kesehatan 455 jiwa, program pendidikan 3.607 jiwa, program ekonomi 423 jiwa, dan program dakwah-advokasi 2.670 jiwa.

Tahun ini pula, Kementerian Agama (Kemenag) telah memperpanjang izin resmi Yayasan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) sebagai Laznas dengan diserahkannya Surat Keputusan (SK) Menteri Agama RI Nomor 775 Tanggal 22 Juli 2022 untuk masa berlaku tahun 2022 hingga 2027.

"Kini Laznas Dewan Dakwah terus bertumbuh, berkembang menjadi lembaga resmi yang sehat, amanah dan profesional dengan pengawasan syariah," ujar Tjaturadi.

Ia mengatakan, tujuh tahun berturut-turut, sejak tahun 2015, Laznas Dewan Dakwah mendapat predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam hasil audit keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan Indonesia, dalam audit keuangan dari Kantor Akuntan Publik (KAP). Predikat ini menunjukan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan (neraca), hasil usaha atau Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

"Selain itu, sebagai bentuk transparansi dana yang dikelola, para donatur dan masyarakat umum bisa mengakses laporan keuangan Laznas Dewan Dakwah setiap tahunnya melalui website resmi Laznas Dewan Dakwah," jelasnya.

Tjaturadi menambahkan, berbagai tantangan-tantangan baru muncul bagi Laznas Dewan Dakwah untuk semakin meningkatkan inovasi dan kebermanfaatkan dana ZIS di masyarakat dan negara. Pengelolaan ZIS diutamakan aman, baik dari regulasi syariah maupun negara.

"Mengelola ZIS dengan 4A yaitu amanah, aman regulasi, aman syari dan aman NKRI,” kata Tjaturadi.

Ia menyampaikan, sebagai bagian dari upaya nasional mencerdaskan masyarakat, Laznas Dewan Dakwah senantiasa menguatkan ketersediaan dai/ guru ngaji yang mampu dan mau untuk menguatkan pendidikan, pelatihan dan peningkatan skill dai/ guru ngaji agar mampu mengemban amanah sebagai fasilitator kebaikan, bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) M Natsir di Tambun Bekasi.

"Tahun 2022, sebanyak 102 dai dan da'iyah diterjunkan ke berbagai lokasi binaan dakwah di penjuru negeri. Masing-masing membawa amanah untuk membina dan membangun peradaban umat dengan dakwah Islam yang santun dan merangkul masyarakat serta menguatkan NKRI," jelas Tjaturadi.

Ia mengatakan, realisasi program selanjutnya diarahkan pada manfaat jangka panjang yang akan dinikmati oleh masyarakat, antara lain Program pengadaan air bersih untuk daerah pedesaan yang sulit air dan sarana ibadah. Agar dapat memberikan kon

Menurut Tjaturadi, tahun 2022 adalah refleksi sekaligus pijakan strategis untuk tahun 2023 ini dengan membawa misi utama. Yakni merealisasikan amanah umat untuk umat yang lebih tercerahkan dan berdaya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement