REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajanan tradisional yang sudah terkenal sejak zaman silam, es goyang, dihadirkan dengan sentuhan kekinian. Salah satu street food yang populer pada zamannya itu kini dimodifikasi oleh gerai Goes Es Goyang Kenangan.
Goes Es Goyang Kenangan hadir di sejumlah tempat. Salah satunya di Old Shanghai Sedayu City, Kelapa Gading, Jakarta Timur. Salah satu pegawai Goes, Dian, menjelaskan lebih lanjut tentang kudapan dingin itu.
"Kenapa namanya es goyang? Karena cara bikinnya digoyang. Ini jajanan jadul, makanya disebut menghadirkan rasa kenangan," kata Dian kepada Republika.co.id, Selasa (17/1/2023).
Dian juga menunjukkan alat cetakan es goyang yang ada di samping gerai. Lazimnya, es goyang dijual oleh pedagang kaki lima. Es goyang biasanya dibuat di tempat, dicelupkan ke dalam cokelat leleh, kemudian diberi taburan alias topping saat cokelat leleh masih cair sehingga mudah menempel.
Es goyang tidak dibuat dengan krim atau susu, inilah yang membuat berbeda dari variasi es krim lainnya. Bahan dasarnya memakai tepung kacang hijau dan tepung jagung, lalu ditambahkan gula untuk pemanis, lantas aneka rasa masuk ke dalam adonan.
Adonan direbus dengan api kecil sambil terus diaduk. Jika sudah mendidih, dimasukkan ke dalam cetakan.
Setelah campuran dimasukkan ke dalam cetakan, dimasukkan tusuk es dan es goyang dibiarkan membeku sampai padat. Ada semacam "peti" tradisional tempat es digoyang untuk mempercepat proses pembekuan sehingga bisa beku secara merata.
Setelah campuran padat, barulah disimpan ke freezer. Ketika ada pelanggan, Dian langsung saja mengambil es goyang aneka rasa yang sudah siap, untuk dicelupkan ke dalam cokelat leleh. Jika sudah berlapis cokelat, bisa pula ditambahkan berbagai taburan.
Di gerai Goes, ada dua tipe rasa es. Pertama, rasa masa kenangan, yakni ketan hitam, kacang hijau, kacang merah, nangka, stroberi, alpukat, durian, mangga, dan kelapa. Ada juga rasa masa kini, yakni matcha, vanila, cokelat, tiramisu, permen kapas (cotton candy), serta permen karet.