REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kecenderungan sebagian masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi makanan kemasan membuat ahli gizi merasa miris. Terlebih, Indonesia merupakan negara yang kaya akan makanan bernutrisi tinggi dan dicari oleh masyarakat dunia.
"Ini Tanah Air yang kaya, tidak layak anak-anaknya stunting," kata pakar nutrisi dr Tan Shot Yen saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (18/1/2023).
Dr Tan mencontohkan singkong yang sudah jarang dimakan, khususnya oleh masyarakat urban. Mereka disebut lebih suka keripik singkong kemasan alih-alih singkong alami.
"Begitu kita masuk ke produk industri, maka kita bicara kasta. Artinya, nggak mungkin semua produk komposisi sama, angka kecukupan gizi (AKG) sama, apalagi harga sama. Atau harga mahal tapi isi tetap nggak karuan, 'jebakan Batman'," ujar dr Tan.