Jumat 20 Jan 2023 11:11 WIB

PHK Ribuan Karyawan, Begini Surat Terbuka CEO Microsoft

Rencana PHK menghemat biaya operasional Microsoft Hingga Rp 15 triliun.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Natalia Endah Hapsari
CEO Microsoft, Satya Nadella membuat surat terbuka untuk karyawan menyusul rencana PHK 10 ribu karyawan.
Foto: Microsoft
CEO Microsoft, Satya Nadella membuat surat terbuka untuk karyawan menyusul rencana PHK 10 ribu karyawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Microsoft mengumumkan mereka berencana menghapus hampir 10 ribu pekerjaan atau hampir lima persen dari tenaga kerjanya. Rencana ini dalam upaya untuk menghemat biaya sebesar satu miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 15,1 triliun.

Dilansir dari Indian Express, Jumat (20/1/2023), pemutusan hubungan kerja (PHK) kemungkinan akan berlanjut hingga akhir kuartal ketiga tahun keuangan 2023.

Baca Juga

CEO Microsoft Satya Nadella juga telah menulis surat terbuka di blog yang juga ditujukan kepada karyawan perusahaan. Nadella menguraikan alasan mengapa perusahaan mengambil langkah tersebut dan mengakui bahwa ini adalah “waktu yang menantang bagi setiap orang yang terkena dampak”.

Dalam tulisan tersebut, Nadella menekankan bahwa ini adalah masa perubahan yang signifikan dan jelas bahwa meskipun Microsoft melihat “pelanggan memperketat pengeluaran digital mereka selama pandemi, kami sekarang melihat mereka mengoptimalkan pengeluaran digital mereka untuk melakukan lebih banyak hal dengan (pengeluaran) lebih sedikit.”

Dia mengatakan bahwa organisasi di “setiap industri dan geografi” sekarang melakukan “peringatan karena beberapa bagian dunia berada dalam resesi dan bagian lain sedang mengantisipasinya.”

Nadella lebih lanjut mencatat bahwa kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI) mengantarkan gelombang baru komputasi, yang akan menjadi area fokus berikutnya bagi perusahaan. Microsoft sudah dalam pembicaraan menginvestasikan 10 miliar dolar AS lagi ke OpenAI- perusahaan rintisan di belakang ChatGPT dan Dall-E.

Faktanya, Microsoft akan mulai menawarkan ChatGPT kepada pelanggan Azure sebagai bagian dari layanan Azure OpenAI.

Menurut Nadella, perusahaan perlu berinvestasi dalam peluang jangka panjang, dan AI jelas merupakan salah satu area kritis. Kiriman tersebut menambahkan Microsoft akan mengambil tiga langkah dengan mengingat tujuan jangka panjang ini.

Yang pertama adalah restrukturisasi biaya, yang akan berdampak pada 10.000 pekerjaan. ''Ini kurang dari lima persen dari total basis karyawan kami,” paparnya.

Namun, Nadella juga mengatakan bahwa Microsoft akan terus “mempekerjakan di area strategis utama”.

“Kami terus berinvestasi di area strategis untuk masa depan kami, yang berarti kami mengalokasikan modal dan bakat kami ke area pertumbuhan sekuler dan daya saing jangka panjang untuk perusahaan sambil melakukan divestasi di area lain,” ujarnya.

Microsoft akan menggelontorkan dana 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18,1 triliun di kuartal kedua terkait dengan biaya pesangon, perubahan pada portofolio perangkat keras kami, dan biaya konsolidasi sewa” karena “menciptakan kepadatan yang lebih tinggi di seluruh ruang kerja kami”.

Selain itu, mereka yang dipecat akan diberikan tunjangan untuk proses transisi. “Karyawan yang memenuhi syarat tunjangan AS akan menerima berbagai tunjangan, termasuk pesangon di atas pasaran, memperoleh fasilitas kesehatan selama enam bulan, memberikan dana saham selama enam bulan, layanan transisi karier, dan pemberitahuan 60 hari sebelum penghentian, terlepas dari apakah pemberitahuan tersebut diwajibkan secara hukum,” lanjutnya.

Bagi mereka yang berada di luar AS, tunjangan akan bergantung pada undang-undang ketenagakerjaan di masing-masing negara.

Tulisan tersebut diakhiri dengan mengatakan,”Ketika saya memikirkan tentang momen ini, awal tahun 2023, ini adalah waktu pertunjukan- untuk industri kami dan untuk Microsoft. Sebagai sebuah perusahaan, kesuksesan kita harus selaras dengan kesuksesan dunia. Itu berarti kita masing-masing dan setiap tim di seluruh perusahaan harus meningkatkan standar dan bekerja lebih baik daripada pesaing untuk memberikan inovasi bermakna yang benar-benar dapat dimanfaatkan oleh pelanggan, komunitas, dan negara. Jika kita memenuhi ini, kita akan muncul lebih kuat dan berkembang jauh di masa depan; sesederhana itu.” 

Nadella pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan yang telah berkontribusi pada Microsoft.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement