Jumat 20 Jan 2023 16:13 WIB

Sejak 2018, FDA Sudah Beri Peringatan Soal Nitrogen Cair di Makanan

Di AS, camilan yang disebut dragons breath dulu sempat populer.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Makanan ringan mengandung nitrogen cair alias chiki ngebul. Di Amerika Serikat, FDA telah mengeluarkan peringatan soal chiki ngebul pada 2018 ketika kudapan dragons breath menjadi sangat populer.
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Makanan ringan mengandung nitrogen cair alias chiki ngebul. Di Amerika Serikat, FDA telah mengeluarkan peringatan soal chiki ngebul pada 2018 ketika kudapan dragons breath menjadi sangat populer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan nitrogen cair pada makanan merupakan salah satu tren kuliner yang populer di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat. Namun, sejak 2018, Food and Drug Administration (FDA) sudah mengeluarkan peringatan terkait potensi bahaya dari mengonsumsi makanan yang terpapar nitrogen cair.

Kala itu, salah satu jenis makanan dengan nitrogen cair yang sempat viral di Amerika Serikat adalah Dragon's Breath. Efek asap dari nitrogen cair membuat makanan ini terlihat keren dan menarik, sehingga tak heran ada banyak orang yang ingin mencobanya.

Baca Juga

Melihat tren tersebut, FDA dengan cepat mengeluarkan peringatan mengenai potensi bahaya dari penggunaan nitrogen cair pada makanan. Menurut FDA, penggunaan nitrogen cair pada makanan bisa memicu terjadinya cedera berat atau bahkan mengancam jiwa.

"Seperti kerusakan pada kulit dan organ dalam yang disebabkan oleh adanya nitrogen cair (yang tersisa) dalam makanan atau minuman," jelas FDA, seperti dilansir WTRF, Jumat (20/1/2023).

Sekalipun seluruh nitrogen cair telah menguap, risiko cedera dari mengonsumsi makanan dengan nitrogen cair tetap ada. Cedera ini bisa muncul karena makanan yang berkontak dengan nitrogen cair memiliki suhu yang amat rendah.

"Ada juga laporan mengenai kesulitan bernapas setelah menghirup uap dari nitrogen cair saat menambahkannya (ke makanan) sebelum dikonsumsi," kata FDA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement