Jumat 20 Jan 2023 19:09 WIB

Sering Kurang Tidur? Hati-Hati Dihantui 5 Masalah Ini

Beberapa masalah kesehatan bisa muncul ketika kebutuhan tidur tersebut tak terpenuhi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Masalah kesehatan yang bisa timbul karena sering kurang tidur. (ilustrasi)
Foto: Needpix
Masalah kesehatan yang bisa timbul karena sering kurang tidur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang pada dasarnya memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda. Namun, beberapa masalah kesehatan yang sama bisa muncul ketika kebutuhan tidur tersebut tak terpenuhi.

"Tidur adalah hal yang sangat penting," jelas Direktur Medis Sleep Care Center di The Hospital of Central Connecticut, Moshe Zutler seperti dilansir Hartford HealthCare, Jumat (20/1/2023).

Baca Juga

Dr Zutler mengatakan, tidur yang cukup dapat membantu menunjang daya ingat, kemampuan berpikir, fungsi organ, serta kemampuan mengelola emosi. Tidur yang cukup juga dapat membantu mengontrol berat badan dan sistem imun.

Terkait kecukupan tidur, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan tidur tiap individu adalah usia. Orang dewasa umumnya membutuhkan tidur minimal tujuh jam per malam. Remaja, lanjut dr Zutler, membutuhkan tidur sebanyak 10-12 jam. Sedangkan anak kecil biasanya membutuhkan tidur sekitar 13 jam.

Ketika kebutuhan tidur tersebut tak terpenuhi, dr Zutler mengatakan ada beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi. Berikut ini adalah masalah-masalah kesehatan yang berkaitan dengan kurang tidur:

1. Peningkatan risiko tekanan darah tinggi

2. Depresi

3. Penambahan berat badan

4. Diabetes

5. Serangan jantung atau strok

Besarnya pengaruh tidur bagi kesehatan turut mendorong American Heart Association melakukan perubahan rekomendasi. Untuk pertama kalinya, asosiasi kesehatan tersebut menambahkan "tidur yang cukup" ke dalam daftar delapan hal penting yang diperlukan untuk menunjang kesehatan kardiovaskular. Berikut ini adalah durasi tidur yang mereka rekomendasikan:

1. Orang dewasa: 7-9 jam per malam

2. Anak balita: 10-16 jam

3. Anak berusia 6-12 tahun: 9-12 jam

4. Anak berusia 13-18 tahun: 8-10 jam.

Menurut dr Zutler, perubahan tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran tidur bagi kesehatan, termasuk kesehatan jantung. Di sisi lain, Dr Zutler tak menampik bila ada beberapa kondisi yang dapat membuat kualitas dan kuantitas tidur orang-orang terganggu di malam hari.

"Bila Anda tidur delapan, sembilan, atau bahkan 10 jam namun merasa lelah saat bangun atau tidur gelisah sepanjang malam, mungkin ada masalah medis yang mendasarinya,"kata dr Zutler.

Beberapa kondisi yang kerap mengganggu tidur adalah apnea tidur obstruktif, sindrom kaki gelisah, hidung tersumbat, heartburn, dan insomnia. Meski durasi tidur terpenuhi, kondisi-kondisi ini bisa membuat orang-orang terbangun dengan perasaan lelah atau tidak segar.

"Semua (kondisi ini) bisa diperbaiki," ujar dr Zutler. 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement