Ahad 22 Jan 2023 09:34 WIB

Konten Hilang, Nyawa pun Melayang

Hampir 90 persen usia antara 18-29 tahun menggunakan setidaknya satu media sosial.

Red: Joko Sadewo
Membuat konten berbahaya marak terjadi di Indonesia. Foto ilustrasi anak main medsos
Foto: Dailymail
Membuat konten berbahaya marak terjadi di Indonesia. Foto ilustrasi anak main medsos

Oleh : Qommarria Rostanti, Jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Mungkin tak pernah terbayang di benak Salim (bukan nama sebenarnya) bahwa dirinya akan meninggal pada usia muda, yaitu 20 tahun. Niat ingin membuat konten “keren” agar bisa eksis di dunia maya justru berujung pada malapetaka.

Istilah “maut menjemput” agaknya kurang cocok disematkan pada kasus ini. Sebab, Salim dan rekan-rekannya yang menyerahkan dirinya kepada maut. Namun, hanya nyawa Salim yang “diterima” maut. Hanya Salim yang meninggal dunia pada Kamis (5/1/2023).

Salim (20 tahun) dan teman-temannya membuat konten mengadang truk yang sedang melaju di Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat. Pengadangan truk dilakukan oleh sekelompok pemuda tersebut demi konten di media sosial.

Hal serupa terjadi beberapa hari kemudian. Kali ini menimpa M (inisial). Kecelakaan terjadi di sekitar exit Tol Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (14/1/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. M tewas akibat tertabrak truk yang sedang berjalan, setelah dirinya berusaha untuk menyetop kendaraan besar tersebut demi konten.